JAKARTA-PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk masih mengupayakan pencarian dana sebesar US$60 juta untuk merampungkan pembangunan paper machine (PM)-2.
Direktur Kertas Basuki Ito Prawira mengatakan proyek proses penyelesaian PM-2 hingga beroperasi akan memerlukan waktu sekitar 12 bulan sejak pendanaan diperoleh.
"Kendala yang dihadapi saat ini adalah pembatasan kredit valas oleh perbankan terutama terhadap perusahaan yang baru akan memasuki pasar ekspor," katanya dalam keterbukaan informasi, hari ini (19/2).
Sehubungan dengan hal itu, paparnya, perseroan berusaha memilah nilai investasi penyelesaian pembangunan PM-2 yang memungkinkan dalam bentuk rupiah sehingga dapat mengurangi portofolio kredit valas.
Menurutnya, proyek PM-2 sampai saat ini telah terpasang sekitar 80% dan perseroan selalu menjaga serta merawat seluruh aset yang ada. "Perseroan juga telah mengundang para pemasok peralatan utama untuk melakukan inspeksi kondisi PM-2".
Berdasarkan catatan Bisnis, pengerjaan proyek PM-2 yang menjadi harapan bagi keberlangsungan bisnis emiten berkode KBRI itu telah terkatung-katung seiring belum diperolehnya komitmen pendanaan dari perbankan.
Padahal beroperasinya PM-2 diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi kertas perseroan hingga 15 kali lipat dari kemampuan saat ini yang hanya 12.000 ton per tahun. Seiring dengan itu, kinerja laba perusahaan diharapkan bisa menjadi positif dari selama ini yang terus merugi.