Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO vs Grab: Adu Profit Raksasa Teknologi Asean, Siapa Lebih Unggul?

GOTO dan Grab bersaing ketat di Asia Tenggara dengan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA yang signifikan pada kuartal II/2025.
Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di dekat Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di dekat Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • GOTO mencatat pertumbuhan pendapatan 23% pada kuartal II/2025 dengan pendapatan mencapai Rp4,32 triliun dan EBITDA yang disesuaikan tertinggi sebesar Rp427 miliar.
  • Grab Holdings membukukan pendapatan US$819 juta pada kuartal II/2025, naik 23% dari tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan adjusted EBITDA sebesar 69% menjadi US$109 juta.
  • Kedua perusahaan menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan, dengan GOTO fokus pada ekosistem dan kemitraan strategis, sementara Grab menekankan inovasi produk dan disiplin biaya.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Di sisi lain, rival GOTO yaitu Grab Holdings membukukan pendapatan sebesar US$819 juta pada kuartal II/2025, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar US$664 juta.

Adjusted EBITDA atau EBITDA yang disesuaikan Grab juga tumbuh 69% menjadi US$109 juta, dari sebelumnya sebesar US$64 juta pada kuartal II/2024.

Group CEO & Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan mesin pertumbuhan Grab terus mendapatkan momentum, dan Grab berhasil mencapai kuartal keempat belas berturut-turut dengan pertumbuhan adjusted EBITDA.

“Kami akan terus mengeksekusi strategi kami untuk mendorong inovasi berbasis produk dan teknologi, meningkatkan keterjangkauan serta keandalan layanan kami, memperdalam keterlibatan serta retensi pengguna, sekaligus menarik pengguna baru ke dalam ekosistem Grab,” ujar Anthony dalam keterangan resminya.

Sementara itu, Chief Financial Officer Grab Peter Oey menuturkan percepatan pertumbuhan pendapatan yang kuat dan disiplin biaya yang berkelanjutan menunjukkan kemampuan Grab menghasilkan pertumbuhan Adjusted EBITDA dan Adjusted Free Cash Flow.

“Kami tetap berkomitmen pada alokasi modal yang disiplin untuk mempertahankan momentum percepatan pertumbuhan kami, dan tetap berada di jalur untuk menghasilkan adjusted EBITDA pada paruh kedua yang lebih besar dibandingkan paruh pertama,” tutur Peter.

Adapun Grab pada kuartal II/2025 ini mencetak laba operasional sebesar US$7 juta, dengan profit for the period sebesar US$20 juta.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro