Pendapatan Menanjak
Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, PTRO telah mencetak pendapatan sebesar US$351,1 juta pada semester I/2025, meningkat 10,40% secara tahunan (year on year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$318,02 juta.
Pendapatan ini diperoleh PTRO dari pendapatan konstruksi dan rekayasa sebesar US$159,3 juta, penambangan senilai US$158,5 juta, pendapatan jasa senilai US$15,5 juta, dan lain-lain senilai US$1,3 juta.
Berdasarkan pelanggannya, pendapatan PTRO diperoleh dari BP Berau Ltd. senilai US$70,2 juta, PT Freeport Indonesia US$53,6 juta, PT Kideco Jaya Agung sebesar US$50,86 juta, dan PT Kartika Selabumi Mining senilai US$22,25 juta.
Sementara itu, beban usaha langsung PTRO juga meningkat menjadi US$301,9 juta, dari sebelumnya sebesar US$277,3 juta, naik 8,87% secara tahunan.
Laba kotor PTRO pun tercatat menguat 20,89% menjadi US$49,17 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$40,67 juta.
Namun begitu, PTRO masih mencatatkan laba lesu pada paruh pertama tahun ini. PTRO telah mencetak laba bersih US$1,07 juta pada semester I/2025, tergerus 18,61% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,3 juta.
Baca Juga
Dari sisi neraca, PTRO telah membukukan aset US$1,21 miliar di akhir Juni 2025 dengan liabilitas US$972 juta. Adapun, total ekuitas PTRO pada akhir semester I/2025 mencapai US$241 juta.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.