Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruang Bertumbuh Petrosea (PTRO) Prajogo Pangestu Usai Tembus MSCI

Saham Petrosea (PTRO) diproyeksi memiliki ruang pertumbuhan tahun ini, didorong masuknya ke MSCI Small Cap Index dan upaya agresif membidik kontrak baru 2025.
Aktivitas alat berat kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. (PTRO)/petrosea.com
Aktivitas alat berat kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. (PTRO)/petrosea.com

Manuver Raup Kontrak Baru

Saham emiten kontraktor pertambangan milik Prajogo Pangestu ini juga mendapat suntikan tenaga seiring dengan manuvernya merambah kontrak baru. PTRO memang tengah memperluas jangkauan bisnisnya tak hanya di sektor pertambangan batu bara, tetapi juga menyasar mineral nikel dan emas.

Tak hanya di dalam negeri, perusahaan pertambangan, infrastruktur, dan jasa migas yang dikendalikan oleh PT Kreasi Jasa Persada yang dimiliki sepenuhnya oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) ini juga berambisi melebarkan sayapnya di luar negeri.

Terbaru, PTRO menandatangani Conditional Share Sale and Purchase Agreement terkait dengan pembelian seluruh saham HBS (PNG) Limited dan anak usahanya (Grup HBS), dengan total nilai transaksi sebesar 40 juta dolar Australia atau sekitar US$25,76 juta.

Dengan adanya kerja sama itu, PTRO melalui Grup HBS akan memperluas cakupan layanan jasa pertambangan dan konstruksi terpadu serta berbagai layanan lainnya di sektor pertambangan di luar Indonesia.

Presiden Direktur Petrosea Michael menjelaskan bahwa transaksi pembelian saham Grup HBS tersebut merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha PTRO ke luar negeri dan diversifikasi ke sektor mineral emas.

“Akuisisi ini diharapkan akan memperkuat kinerja dan kedudukan perusahaan, serta menciptakan sinergi operasional antara Indonesia dan Papua New Guinea,” kata Michael dalam keterangan resminya pada awal bulan ini (1/8/2025).

Adapun, Grup HBS merupakan pemain kunci di bidang penyediaan layanan jasa pertambangan dan konstruksi serta solusi alat berat, termasuk distribusi peralatan, mesin, dan suku cadang serta properti di Papua New Guinea sejak 2006.

Grup HBS telah lama memiliki hubungan kemitraan yang kuat dan menjalin kerja sama dengan berbagai pemain kunci di sektor pertambangan, terutama di mineral emas. Saat ini, Grup HBS melayani beberapa proyek pertambangan emas besar di Papua New Guinea.

Menurut Michael, penggabungan kapabilitas dan kemitraan akan memberikan manfaat secara langsung, karena Grup HBS dapat memperluas cakupan pelayanan untuk proyek saat ini dan potensi proyek-proyek baru yang lebih beragam dan besar di masa depan.

“Grup HBS akan mampu menawarkan solusi yang lebih komprehensif untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh industri,” ujarnya.

Sebagai gambaran, PTRO juga sejak awal tahun ini telah mengamankan sejumlah kontrak baru untuk meningkatkan pendapatan dan nilai pengembalian investasi kepada pemegang saham.

Lewat keterbukaan informasi pada awal tahun ini disebutkan bahwa PTRO memenangkan kontrak jasa penambangan senilai US$1 miliar dengan jangka waktu 10 tahun di blok nikel konsesi PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), area Bahopi Blok 2 dan Bahodopi Blok 3, Sulawesi Tengah.

Pada Februari 2025, Petrosea juga melaporkan telah mendapatkan tambahan kontrak baru jasa pertambangan senilai Rp4,03 triliun. Kesepakatan yang diteken dengan PT Bara Prima Mandiri (BPM) dan PT Niaga Jasa Dunia (NJD) tersebut berlaku efektif hingga 31 Desember 2032.

Selain itu, PTRO juga telah menandatangani kontrak jasa pertambangan dengan PT Barasentosa Lestari (BSL) milik PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), dengan estimasi nilai kontrak Rp3,5 triliun.

Kontrak yang mencakup pekerjaan jasa pengupasan dan pemindahan lapisan penutup atau overburden removal berlaku selama 5 tahun.

Dalam kontrak ini, emiten milik Prajogo Pangestu ini akan bertindak selaku kontraktor jasa pertambangan untuk BSL di tambang batu bara yang berlokasi di Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan.

“Perolehan kontrak ini merupakan bagian dari implementasi strategi jangka panjang Petrosea untuk meningkatkan penciptaan nilai melalui ekspansi bisnis dan pengembangan usaha ke wilayah Sumatra Selatan,” ujar Iman Darus Hikhman, Mining Director Petrosea.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer menilai dengan masuknya ragam proyek baru, PTRO telah ancang-ancang anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) hingga US$400 juta untuk periode 2024-2025.

Axell menilai bahwa persiapan untuk proyek-proyek baru memang telah menyebabkan pengeluaran PTRO meningkat. Namun, PTRO pun akan memperoleh hasil pendapatan baru yang terealisasi tahun ini.

"Kami memperkirakan laba bersih akan meningkat pesat pada tahun anggaran 2025," tulis Axell dalam risetnya.

Sementara itu, PTRO menghadapi tantangan pelemahan harga batu bara yang kemudian menimbulkan kekhawatiran di kalangan produsen batu bara. Perusahaan kontraktor penambangan seperti PTRO diperkirakan akan terdampak secara tidak langsung dan menghadapi stagnasi permintaan.

"Namun, fokus PTRO baru-baru ini pada perluasan segmen bisnis EPC [engineering, procurement, and construction] serta durasi kontrak proyek yang panjang akan membantu memitigasi dampak harga batu bara yang lemah terhadap kinerjanya," tulis Axell.

Analis Sucor Sekuritas Yoga Ahmad Gifari juga mengatakan ragam kontrak baru yang diraup PTRO memperkuat keyakinan terhadap potensi pertumbuhan volume PTRO di segmen kontraktor pertambangan. 

Yoga juga memperkirakan volume overburden akan mencapai 218 juta bank cubic meter (bcm) pada 2027, naik dengan tingkat pertumbuhan tahunan (compounded annual growth rate/CAGR) 25%. 

Pendapatan PTRO juga diproyeksikan akan mencapai US$134 juta pada 2027, yang mewakili CAGR sebesar 140% selama periode tersebut.

"Kami mempertahankan pandangan positif terhadap PTRO karena potensi pertumbuhan pendapatannya yang kuat, didukung oleh peningkatan volume penambangan dari kontrak baru dan peningkatan kontribusi dari segmen pertambangan batu bara seiring dengan peningkatan produksi," tulis Yoga dalam risetnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro