Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suntikan Grup Djarum dan Grup Astra Bikin Bugar Saham Hermina (HEAL)

Saham Hermina (HEAL) diproyeksi makin kuat usai akuisisi oleh Grup Djarum dan Astra, dengan investasi Rp1 triliun. Analis optimis kinerja HEAL akan meningkat.
PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) merampungkan pembangunan tiga rumah sakit baru./Istimewa
PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) merampungkan pembangunan tiga rumah sakit baru./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) usai diakuisisi oleh grup konglomerasi diproyeksi makin bugar. Adapun, pengelola RS Hermina itu sudah menyambut Grup Djarum dan Grup Astra bergabung sebagai pemegang saham perseroan.

Pada Juni 2025, Grup Djarum lewat PT Dwimuria Investama Andalan mengakuisisi saham HEAL. Transaksi itu merupakan bagian dari pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback).

Jumlah saham yang dialihkan adalah sebesar 559.185.300 lembar saham. Harga pelaksanaan pengalihan saham adalah pada Rp1.875 per lembar. Grup Djarum pun merogoh kocek hingga Rp1 triliun untuk menyerok saham HEAL.

Di HEAL, konglomerasi lainnya telah terlebih dahulu masuk, yakni Grup Astra. Pada 2022, PT Astra International Tbk. (ASII) masuk pertama kali ke Hermina dengan membeli saham private placement HEAL.

Melalui jalur suntikan modal langsung, Astra memborong 30 juta saham HEAL dan menguasai 0,2% saham. Porsi saham ASII di HEAL kini pun mencapai 7,23% atau 1,11 miliar lembar.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai aksi akuisisi oleh konglomerasi kepada saham seperti HEAL dijalankan guna mendiversifikasi bisnis. 

Bagi konglomerasi, aksi akuisisi merupakan langkah proaktif dan defensif. Kemudian, bagi saham incaran konglomerasi seperti HEAL, suntikan dana dari akuisisi dinilai mampu mendongkrak kinerja.

"Akuisisi mampu memperkuat good corporate governance emiten yang diakuisisinya serta dalam rangka meningkatkan kinerja dan memperkuat sinergi jangka panjang," ujar Nafan kepada Bisnis pada Selasa (22/7/2025).

Gerak saham incaran konglomerasi juga menurutnya bisa terdongkrak. Nafan merekomendasikan add untuk HEAL dengan target harga di level Rp1.770 per lembar.

Analis Ina Sekuritas Arief Machrus juga menilai masuknya konglomerasi seperti Grup Djarum ke HEAL mampu mendongkrak kinerja bisnis.

"Perusahaan menargetkan akreditasi paripurna untuk memperkuat posisinya, didukung oleh investasi terbaru sebesar Rp1 triliun dari Grup Djarum, yang kini memegang 3,6% saham," kata Arief dalam risetnya.

Arief juga mengatakan HEAL memiliki prospek jangka panjang yang kuat didorong oleh efisiensi operasional hingga pertumbuhan volume pasien.

"Posisi pasar HEAL yang kuat, fundamental yang membaik, dan keselarasan dengan reformasi layanan kesehatan nasional menunjukkan potensi kenaikan jangka panjang yang signifikan," tulis Arief dalam risetnya.

Ina Sekuritas menyematkan rekomendasi buy dengan target harga di level Rp1.750 per lembar.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia Paulina Margareta dan Jocelyn Santoso mengatakan saham HEAL juga prospektif karena terdapat potensi peningkatan valuasinya yang menarik. 

"Kami memperkirakan kondisi lebih baik pada paruh kedua 2025 karena potensi peningkatan margin melalui skala ekonomi, dan peningkatan perdagangan sebagai hasil dari standarisasi kelas pasien," ujar Paulina dan Jocelyn dalam risetnya.

Adapun, tantangan yang akan dihadapi oleh HEAL adalah polis jaminan kesehatan nasional (JKN) dan asuransi yang kurang menguntungkan, serta ekspansi yang tidak berhasil.

Muhamad Rudy Setiawan, Research Analyst MNC juga menegaskan pandangan positif terhadap HEAL. Musababnya, emiten rumah sakit itu menjadi penerima manfaat utama dari skema coordination of benefit (CoB) antara BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan.

Selain itu, HEAL juga disebut mendapat angin segar dari implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS Kesehatan.

Harga saham HEAL sendiri hari ini melemah 2,08% ke level Rp1.645 per lembar. Namun, harga saham HEAL menguat 20,96% dalam sebulan perdagangan terakhir. 

Harga saham HEAL pun di zona hijau, menguat 0,92% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak 19 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk HEAL. Lalu, tiga sekuritas merekomendasikan hold untuk HEAL. Target harga saham HEAL sendiri berada di level Rp1.624 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro