Grup Djarum dan Grup Barito di SSIA
Geliat akuisisi juga dijalankan konglomerasi lainnya Grup Djarum. Lewat PT Dwimuria Investama Andalan, Grup Djarum mengakuisisi saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA).
Terbaru, dalam laporan kepemilikan lebih dari 5% Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Grup Djarum menambah sebanyak 31,6 juta saham SSIA pada 16 Juli 2025. Akumulasi ini membuat saham Grup Djarum di SSIA bertambah menjadi 308,7 juta, dari sebelumnya 277,1 juta. Kepemilikan Grup Djarum kini setara dengan 6,56% dari total saham SSIA, dari sebelumnya 5,89%.
VP Investor Relations and Corporate Communications SSIA Erlin Budiman sebelumnya menjelaskan bahwa pembelian saham SSIA tersebut merupakan kepercayaan lanjutan dari Grup Djarum terhadap prospek bisnis jangka panjang SSIA, terutama di sektor kawasan industri.
Menurut Erlin, masuknya Grup Djarum sebagai pemegang saham perseroan akan makin memperkuat daya tarik Subang Smartpolitan, terutama bagi calon tenant yang tengah mempertimbangkan pembelian lahan.
“Kami menilai kehadiran Djarum sebagai mitra strategis berdampak positif terhadap keputusan pembelian lahan oleh calon tenant,” ujar Erlin.
Pada Juni 2025, Grup Djarum lewat entitas PT Dwimuria Investama Andalan juga merogoh kocek hingga Rp1 triliun untuk menyerok saham emiten pemilik dan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL). Transaksi itu merupakan bagian dari pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) oleh HEAL.
Taipan Prajogo Pangestu melalui emiten petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) juga turut mengakumulasi saham SSIA. Berdasarkan daftar perubahan kepemilikan saham di atas 5% Bursa Efek Indonesia (BEI) terbaru, Prajogo kembali membeli saham SSIA sehingga kepemilikannya naik menjadi 284,8 juta lembar atau 6,05%.