Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Multibagger, Cek Prospek Emiten Afiliasi Hashim Djojohadikusumo WIFI

Saham afiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) menjadi salah satu saham multibagger dengan meroket lebih dari 600% secara YtD.
Warga mengakses data saham menggunakan laptop dan ponsel pintar di Tangerang, Banten, Kamis (10/4/2025).-Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan laptop dan ponsel pintar di Tangerang, Banten, Kamis (10/4/2025).-Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten afiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) menjadi salah satu saham multibagger pada tahun ini dengan meroket lebih dari 600% secara year-to-date (YtD). Masihkah ada ruang apresiasi saham Surge (WIFI) ke depan? 

Di lantai bursa, saham WIFI tercatat tengah berada dalam fase bullish saat ini. Hingga pukul 11.00 WIB hari ini, saham WIFI tercatat naik 0,68% ke level Rp2.970 per saham.

Selama sepekan terakhir, saham WIFI telah menguat 40,76%. Sementara sejak awal tahun, saham WIFI telah meroket 624,39%. Dengan demikian, WIFI menjadi salah satu saham multibagger atau saham yang mampu memberikan imbal hasil lebih dari 100%. 

Meski sudah naik tinggi, sejumlah analis menilai saham WIFI masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan harga. 

Dalam riset terbaru, Analis Ciptadana Asia Sekuritas Asia Richard Jonathan Halim menyampaikan WIFI memiliki peluang pasar yang besar sebagai penyedia infrastruktur internet dengan harga yang terjangkau. Selain itu, ekspansi WIFI juga didukung oleh strategi multi-funding untuk pendanaan belanja modal (capital expenditure/capex).

Richard juga menyoroti faktor kuatnya dukungan dari pemegang saham WIFI, manajemen yang berpengalaman, dan berbagai inisiatif kemitraan strategis sebagai katalis positif bagi prospek Solusi Sinergi Digital ke depan.

Pada 2025, WIFI diestimasi mengantongi lonjakan pendapatan dari Rp672 miliar pada 2024 menjadi Rp1,64 triliun. Sementara itu, laba operasionalnya diperkirakan sebesar Rp1 triliun dan laba bersih WIFI Rp455 miliar pada tahun ini.

Ciptadana Asia Sekuritas menginisiasi rekomendasi beli untuk WIFI dengan target harga Rp3.000 per saham.

Target harga saham yang lebih tinggi untuk WIFI disematkan oleh analis Samuel Sekuritas Indonesia Jonathan Guyadi dan Jason Sebastian. Saham WIFI ditargetkan mampu menembus level Rp5.200 per saham. Target harga shaam itu mencerminkan valuasi EV/EBITDA pad 2026 sebesar 7,6 kali.

"Kami memberikan rekomendasi beli untuk WIFI dan pandangan positif terhadap outlook perusahaan didukung oleh fleksibilitas fiskal untuk mendukung ekspansi," tulisnya dalam riset, dikutip Selasa (22/7/2025).

Lebih lanjut, WIFI dinilai memiliki potensi besar untuk menangkap potensi pasar fixed broadband (FBB). Ceruk bisnis itu diteropong bakal menjadi pendorong kinerja keuangan dan laba WIFI dalam jangka menengah. Pada 2025, WIFI diproyeksi emraih pendapatan Rp2,04 triliun dan laba bersih Rp439 miliar.

Kinerja Solid Semester I/2025

Investment Analyst Edvisor.id Indy Naila menjelaskan dengan kinerja semester I/2025 yang dihasilkan, menurutnya prospek saham WIFI masih sangat positif ke depannya. Hal tersebut terutama didukung oleh kenaikan penjualan, operating income growth, dan pertumbuhan laba bersih yang masih stabil.

“Selain itu, net profit margin yang meningkat menunjukkan kinerja WIFI masih sangat baik,” ucap Indy pekan lalu.

Ke depannya, dia menuturkan WIFI akan gencar melakukan ekspansi, seperti ekspansi 40 juta fiber to the home (FTTH) dalam 5 tahun ke depan. 

“Ada juga penerbitan obligasi korporasi untuk refinancing dan belanja modal. Jadi yang perlu diperhatikan ke depannya sebenarnya adalah realisasi proyek dan cek arus kas WIFI,” tuturnya. 

Sampai semester I/2025, WIFI mencatatkan pendapatan sebesar Rp513,4 miliar. Pendapatan ini naik 66,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp309 miliar. 

Pendapatan ini diperoleh dari iklan sebesar Rp232,8 miliar, bandwidth sebesar Rp241,2 miliar, pendapatan sewa core sebesar Rp31,4 miliar, colocation sebesar Rp1,15 miliar, dan manage telco service senilai Rp7,5 miliar. 

Kemudian beban pokok pendapatan WIFI turun 6,59% secara tahunan. Beban pokok pendapatan WIFI turun menjadi Rp121,1 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp129,6 miliar. 

Alhasil, laba bruto WIFI meningkat menjadi Rp392,3 miliar pada semester I/2025. Laba bruto ini naik 118,76% dari semester I/2024 yang sebesar Rp179,3 miliar. 

Raihan tersebut membuat laba bersih WIFI melesat hingga 153,62% menjadi Rp227,9 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp89,8 miliar secara tahunan. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro