Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale (INCO) Pangkas Capex Jadi US$540 Juta Sepanjang 2025

Vale (INCO) memangkas target belanja modal atau capital expenditure (capex) dari semula US$600 juta menjadi sekitar US$540 juta untuk tahun buku 2025.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang nikel, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memangkas target belanja modal atau capital expenditure (capex) dari semula US$600 juta menjadi sekitar US$540 juta untuk tahun buku 2025.

Head of Corporate Finance & Investor Relation INCO Andaru Brahmono Adi mengatakan bahwa penyesuaian tersebut dilakukan seiring upaya efisiensi dan perbaikan internal pada sejumlah proyek yang dijalankan perseroan.

“Kami melakukan beberapa improvement, sehingga capex tahun ini bisa lebih turun dari US$600 juta sekarang sekitar US$540 juta untuk tahun ini,” pungkasnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Dia menjelaskan bahwa Vale bersama para mitra seperti Huayou sepakat untuk melakukan improvisasi teknologi guna menekan biaya capex. Dengan demikian, sisi keekonomian proyek perseroan bisa meningkat.

“Pada dasarnya, kami melakukan beberapa aksi untuk menyiasati penurunan harga nikel. Pertama, tentu dari sisi internal yaitu efisiensi biaya dan upaya ini sudah kami jalankan sejak akhir tahun lalu, “ ujarnya.

Sementara itu, sampai dengan semester I/2025, emiten yang tercatat di BEI sejak 1990 ini sudah menggelontorkan belanja modal sebesar US$150 juta.

Dalam jangka menengah, INCO juga menyiapkan tambahan belanja modal jumbo hingga US$1,2 miliar untuk mendukung ekspansi jangka menengah.

Andaru menambahkan bahwa rencana pendanaan tersebut akan dibagi menjadi dua tahap, yakni sekitar US$500 juta dalam waktu dekat. Adapun sebesar US$600 juta hingga US$700 juta pada 2027.

“Kami masih evaluasi, dan ada peluang capex bisa lebih kecil kalau efisiensi dan improvement bisa dilakukan secara konsisten,” kata Andaru. 

__________

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro