Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Lesu ke Level Rp16.320 per Dolar AS Hari Ini (17/7)

Rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan melemah 0,20% atau 33 poin ke level Rp16.320 per dolar AS.
Pegawai menunjukan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.320 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (17/7/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan melemah 0,20% atau 33 poin ke level Rp16.320 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau naik 0,07% ke posisi 98,46.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami pelemahan. Yen Jepang misalnya melemah 0,37%, dolar Singapura melemah 0,23%, dolar Taiwan melemah 0,08%, won Korea Selatan melemah 0,18%, rupee India melemah 0,20%, dan ringgit Malaysia melemah 0,09%.

Adapun, peso Filipina menguat 0,15% dan yuan China menguat sebesar 0,02%.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (16/7/2025), rupiah mengakhiri perdagangan dengan melemah 0,13% atau 20,5 poin ke level Rp16.287 per dolar AS.

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan pada perdagangan hari ini, Kamis (17/7/2025), mata uang rupiah diproyeksikan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.230 - Rp16.290 per dolar AS.

Terdapat sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan rupiah. Dari luar negeri, kekhawatiran pasar terus berlanjut atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump. 

Terdapat juga ketidakpastian atas independensi The Fed, di tengah meningkatnya seruan dari Trump dan sekutunya untuk menggulingkan Ketua The Fed Jerome Powell.

Apalagi setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) utama tercatat lebih kuat dari perkiraan untuk periode Juni, meskipun sedikit. Namun, angka tersebut masih lebih tinggi dari bulan sebelumnya, meningkatkan kekhawatiran bahwa inflasi akan menjadi stagnan. 

Indeks IHK juga muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak inflasi dari tarif perdagangan Trump. The Fed telah memperingatkan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga hingga mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang dampak tarif Trump.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuannya. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini, Rabu (16/7/2025) memutuskan memangkas suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,25%.

Pemangkasan tersebut menjadi yang ketiga dalam tahun ini. Terakhir, BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Mei lalu.

Selain itu, Trump melanjutkan ancaman tarif barunya menjelang batas waktu 1 Agustus 2025. Tindakannya baru-baru ini ditujukan kepada Indonesia, dengan rencana mengenakan bea masuk sebesar 19%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro