Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saring IPO Berkualitas, AEI Dorong Anak Usaha Emiten IPO

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mendorong anak usaha emiten untuk melantai di tengah upaya Bursa menyaring IPO yang berkualitas.
Jajaran manajemen PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia Rabu (9/7/2025)./BEI
Jajaran manajemen PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia Rabu (9/7/2025)./BEI

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) makin selektif dalam menyaring calon perusahaan tercatat yang akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) pun menyampaikan akan mendorong anak-anak usaha dari emiten untuk melakukan IPO. 

Direktur Eksekutif AEI Gilman Pradana mengatakan saat ini Bursa mengejar kualitas dibandingkan kuantitas perusahaan tercatat. Menurut Gilman, penyaringan IPO ini merupakan hak prerogatif BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Kalau usaha kami sendiri, di asosiasi kami triggering dari emiten yang ada. Jadi, misalnya mereka ada holding, kami trigger untuk anak-anak usahanya menjajaki IPO,” kata Gilman ditemui di BEI, Kamis (10/7/2025). 

Gilman melanjutkan, AEI juga melihat perusahaan-perusahaan lain yang ada di luar dan bekerja sama dengan beberapa asosiasi lainnya.

Dia melanjutkan, target dari BEI sebanyak 66 pencatatan saham baru menurutnya masih bisa tercapai di tahun ini. Gilman optimistis anak-anak dari emiten-emiten holding di Bursa dapat melakukan IPO. 

Lebih lanjut, Gilman melihat prospek IPO tahun ini akan mengikuti kondisi makro ekonomi. Apabila kondisi makro ekonomi mendukung, maka akan ada ekspansi dan kebutuhan pendanaan untuk ekspansi. 

“Baru bicara alternatif, mau ke banking, mau ke capital market, saham, obligasi. Jadi alternatif-alternatif pendanaan ini akan menjadi salah satu pilihan yang menarik,” ucap Gilman. 

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan pada semester I/2025 ini, sudah ada 22 perusahaan tercatat di Bursa. Menurut Nyoman, meskipun jumlah IPO di BEI menurun, tetapi secara jumlah, jumlah ini menjadi yang terbaik di Asia. 

“Terkait dengan pencapaian, kami masih menunggu laporan keuangan yang akan disampaikan dengan menggunakan laporan keuangan Juni. Kan mereka baru nyiapin tuh. Jadi itu yang kami tunggu,” tutur Nyoman, di BEI, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Adapun Nyoman optimistis target Bursa sebanyak 66 perusahaan tercatat tahun ini dapat tercapai. Dia mengatakan bursa sangat menghargai komitmen perusahaan yang mempersiapkan diri sebaik dan seoptimal mungkin untuk IPO.

Namun, dia mengingatkan keberhasilan IPO tidak hanya ditentukan oleh struktur dan momentum pasar yang tepat, tetapi juga bergantung pada kesiapan internal perusahaan itu sendiri.

"Kami terus mendorong perusahaan untuk membangun kesiapan IPO yang unggul demi menjamin kesuksesan, baik pada saat penawaran perdana maupun dalam jangka panjang setelah saham mereka tercatat," ujar Nyoman.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper