Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Rencana Ekspansi Diastika Biotekindo (CHEK) Selepas IPO

PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) telah menyiapkan sejumlah rencana ekspansi ke depannya, termasuk pengembangan teknologi genomic.
Jajaran direksi PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) sesaat setelah pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis (10/7/2025). / JIBI - Rama Paramahamsa
Jajaran direksi PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) sesaat setelah pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis (10/7/2025). / JIBI - Rama Paramahamsa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) telah menyiapkan sejumlah rencana ekspansi ke depannya, selepas berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (10/7/2025).

Direktur Utama Diastika Biotekindo Franciscus Xaverius menerangkan perseroan juga akan mengembangkan teknologi genomic sembari tetap berfokus pada alat-alat kesehatan laboratorium pada tahun ini.

Pengembangan teknologi itu, menurut Franciscus, dilakukan karena sejalan dengan permintaan Kementerian Kesehatan yang saat ini tengah berfokus pada pengembangan teknologi preventif dalam dunia kesehatan.

“Jadi kami mau mengembangkan teknologi genomik yang diproduksi di dalam negeri, sekarang produk yang lagi tren karena sesuai dengan program Kemenkes. Dengan genomik kita bisa tahu bakat penyakit dari setiap individu,” katanya saat ditemui di Bursa, Kamis (10/7/2025).

Adapun CHEK telah menghimpun dana sebesar Rp104,32 miliar dari aksi initial public offering (IPO). Dari dana itu, sekitar Rp70 miliar akan digunakan perseroan untuk pengembangan teknologi-teknologi mutakhir. Sementara itu, sekitar Rp30 miliar yang akan digunakan sebagai modal kerja reguler.

Selain pengembangan teknologi genomic, CHEK juga tengah mengikuti proses tender terhadap 3 proyek dari Kementerian Kesehatan. Salah satunya, CHEK tengah dalam proses pengadaan program SOPHI (Strengthening of Primary Healthcare in Indonesia) untuk produk Suction Pump Portable. 

Nantinya, dana dari hasil penawaran umum akan digunakan untuk pengadaan produk terhadap 3 tender Kemenkes. Estimasi nilai pengadaan mencapai Rp100 miliar.

Adapun, kehadiran teknologi genomic dan sejumlah teknologi mutakhir lainnya bakal menggantikan produk pemeriksaan diabetes HbA1c dengan merk Bio-Rad, yang selama 30 tahun telah menjadi sumber pemasukan yang besar bagi perseroan.

“Kemarin-kemarin, kami jagoan produknya adalah HbA1c dan produk kontrol. Sekarang kita ingin mengembangkan produk genomic yang akan mungkin jadi jagoan berikutnya,” tambahnya.

Dengan serangkaian rencana ekspansi perseroan, CHEK menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 40% pada akhir 2025. Franciscus menyebut, setiap tahunnya, perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 20–30%.

Berdasarkan laporan keuangan 2024, Diastika Biotekindo membukukan jumlah aset Rp118,8 miliar. Sementara itu, jumlah liabilitasnya Rp25,56 miliar dan ekuitasnya Rp93,24 miliar.  CHEK mengantongi pendapatan sebesar Rp117,46 miliar pada 2022, Rp129,09 miliar pada 2023, dan Rp154,79 miliar pada 2024. 

Dari situ, laba tahun berjalan Diastika Biotekindo sebesar Rp13,59 miliar pada 2023 dan Rp15,17 miliar pada 2024.  

Sebagai informasi, PT Diastika Biotekindo didirikan pada 1989 dengan fokus menyediakan solusi untuk produk alat kesehatan dan alat laboratorium berkualitas tinggi. 

Seiring dengan berjalannya waktu, perseroan menjalin kemitraan strategis dengan beberapa prinsipal alat Kesehatan terkemuka dari mancanegara, seperti Bio-Rad pada 1990 dan Thermo pada 2004. Kemitraan itu dijalin dalam memperluas jangkauan produk-produk alat kesehatan dan alat laboratorium di Indonesia.   

Pada 2024, perseroan ditunjuk sebagai pemenang dalam pengadaan mesin Next-Generation Sequencing (NGS) G400 dari MGI di Universitas Brawijaya. 

Diastika Biotekindo terus berkembang sebagai salah satu yang terdepan dalam penyediaan solusi alat kesehatan dan alat laboratorium di Indonesia, dengan komitmen yang kuat untuk mendukung kemajuan di bidang kesehatan dan penelitian ilmiah.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper