Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,33% ke level 6.966,06 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/7/2025). Sejumlah saham bank jumbo BBCA, BMRI dan BBRI kompak menghijau.
Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG naik 0,33% atau 22,68 poin ke level 6.966,06 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 6.960 hingga 6.971.
Total perdagangan saham mencapai 485,98 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp300,14 miliar dan frekuensi sebanyak 52.857 kali. Tercatat 219 saham menguat, 86 saham melemah, dan 243 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap Bursa tercatat mencapai Rp12.345 triliun.
Dari jajaran emiten big caps, saham BBCA terpantau menguat 0,59% atau 50 poin ke level harga Rp8.550 per lembar. Saham BMRI juga naik 0,64% atau 30 poin ke posisi Rp4.740 per lembar. Saham BBRI juga terpantau menguat 0,54% atau 20 poin ke level Rp3.700 per lembar.
Sementara itu, saham BRPT terpantau turun 0,29% ke posisi Rp1.735 per lembar, saham AMMN juga terkoreksi 0,57% menuju level Rp8.700 per lembar, tak ketinggalan saham CUAN juga turun 0,56% ke posisi Rp13.325 per lembar.
Sebelumnya, Tim Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG akan lanjut menguat hari ini usai indeks komposit ditutup menguat 0,57% ke level 6.943 pada perdagangan kemarin, Rabu (9/7/2025). Meski dominan oleh volume pembelian, MNC menilai pergerakan indeks masih menunjukkan pola konsolidasi dalam jangka pendek. Dalam skenario optimistis, posisi IHSG disebut berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].
Baca Juga
“Sehingga IHSG masih berpeluang menguat setidaknya ke rentang 6.992-7.050 pada label hitam. Namun, waspadai akan label merah dimana IHSG akan menguji 6.582-6.721,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas, kamis (10/7/2025).
Untuk hari ini, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG berada di kisaran 6.824 dan 6.752, sementara resistance berada di 6.994 dan 7.085. Saham-saham yang direkomendasikan mencakup CBDK, DSNG, RAJA, dan SSIA.
Sementara itu, Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, mengatakan bahwa semarak IPO pada pekan ini berpotensi memberikan sentimen positif di tengah kondisi market yang cukup lesu.
Adapun, calon emiten yang melantai di BEI pekan ini adalah PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR), PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI), PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) , PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK), PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG), dan PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT).
Namun, dia mengungkapkan bahwa secara historis, efek dari IPO biasanya lebih bersifat sektoral dan tidak cukup kuat untuk mendorong kinerja IHSG secara keseluruhan.
“Kecuali euforia tersebut dibarengi dengan akumulasi signifikan di sektor utama seperti perbankan, konsumer dan komoditas besar sehingga potensi pengaruh ke indeks baru bisa lebih terasa luas,” pungkasnya kepada Bisnis, Senin (7/7/2025).
Sementara itu, Senior Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai bahwa gelombang aksi penawaran umum perdana saham memperlihatkan dua sisi koin.
Pertama, gelaran IPO dari calon emiten seperti CDIA dan COIN berpotensi menarik likuiditas jangka pendek dan membuat IHSG cenderung sideways karena dana investor ritel terserap ke aksi tersebut. Namun, sebaliknya antusiasme ritel terhadap parade aksi penawaran umum juga berpeluang mengungkit pergerakan indeks komposit.
“Antusiasme ritel terhadap IPO bisa menciptakan sentimen positif jangka pendek, terutama jika terjadi kelebihan permintaan. Namun, euforianya bisa tertahan jika investor mulai wait and see jelang keputusan tarif AS pada 9 Juli,” tutur Sukarno kepada Bisnis.
Di sisi lain, baik Ekky maupun Sukarno sepakat bahwa tenggat tarif resiprokal AS pada 9 Juli mendatang bisa menjadi sumber volatilitas jangka pendek bagi IHSG.
Ekky menyatakan jika AS resmi menaikkan tarif ke Indonesia, hal itu berisiko memperburuk sentimen dan mendorong keluarnya dana asing dari pasar domestik.
“Investor asing kemungkinan akan bersikap lebih hati-hati dan menunggu kepastian arah kebijakan dari tarif Trump sebelum kembali aktif di pasar ekuitas domestik,” ucapnya.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.