Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Kembali Suspensi Saham Krakatau Steel (KRAS) Usai Harga Melonjak Signifikan

BEI kembali melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (7/7/2025).
Kawasan Industri PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS). BEI kembali melakukan suspensi atas perdagangan saham KRAS mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (7/7/2025). Istimewa
Kawasan Industri PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS). BEI kembali melakukan suspensi atas perdagangan saham KRAS mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (7/7/2025). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (7/7/2025).

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono mengungkapkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS).

"Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham KRAS pada perdagangan tanggal 7 Juli 2025," kata Yulianto dalam keterangan resmi, Senin (7/6/2025).

Penghentian sementara perdagangan saham KRAS tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham KRAS tersebut.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh Yulianto.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham KRAS melejit 16,30% atau 44 poin ke level Rp314 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat (4/7). Dalam sebulan terakhir, saham KRAS telah melonjak 125,90%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 emiten baja tersebut telah terbang 196,23%.

Sebelumnya, otoritas Bursa juga telah melakukan suspensi terhadap saham KRAS pada perdagangan 1 Juli 2025, akibat peningkatan Harga kumulatif yang signifikan.

"Dalam rangka cooling down dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) pada tanggal 1 Juli 2025," kata otoritas Bura, Senin (30/6/2025).

Kendati begitu, sehari kemudian atau tepatnya pada Rabu (2/7/2025), Bursa Kembali membuka suspensi saham KRAS pada pasar reguler dan pasar tunai.

"Merujuk Pengumuman Bursa Peng-SPT-00110/BEI.WAS/06-2025 tanggal 30 Juni 2025 perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham KRAS, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 2 Juli 2025," tulis otoritas Bursa, Selasa (2/7/2025).

Krakatau Steel (KRAS) Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan China

Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mengumumkan telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Xiamen ITC Group Co., Ltd. dan PT Dexin Steel Indonesia untuk memperluas kerja sama strategis di sektor baja.

Kerja sama itu terjalin melalui forum BRICS Innovation Base Industry Project Matchmaking Meeting di Beijing, China, yang telah ditandatangani para pihak pada 28 Juni 2025.

“Krakatau Steel berkolaborasi dengan Xiamen ITG Group dan PT Dexin Steel Indonesia untuk pengembangan produk-produk baja seperti slab, hot rolled coil, serta potensi kerja sama lainnya,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan dalam keterangan resmi, Selasa (2/7/2025).

Menurut Akbar, total terdapat 12 proyek yang ditawarkan dengan nilai investasi lebih dari 30 miliar yuan atau sekitar US$4,18 miliar. Krakatau Steel menjadi salah satu perusahaan asal Indonesia yang menandatangani nota kesepahaman dalam forum tersebut.

“Proyek-proyek ini memiliki skala besar, mencakup berbagai sektor strategis, dan diharapkan memberi dorongan besar terhadap pengembangan basis inovasi BRICS,” pungkasnya.

Sekretaris Komite Partai Kota Xiamen Cui Yonghui menyampaikan proyek yang dipilih berasal dari sektor digital manufacturing, pengembangan hijau dan rendah karbon, kesehatan, serta penelitian ilmiah yang dinilai memiliki potensi pasar besar. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper