Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke posisi Rp16.184,5 pada perdagangan hari ini, Selasa (1/7/2025). Di sisi lain, greenback terpantau membukukan pelemahan.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka menguat sebesar 53,50 poin atau 0,33% menuju level Rp16.184,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,10% ke 96,77.
Sementara itu, mata uang di Asia dibuka dibuka bervariatif. Yen Jepang menguat 0,16% bersama ringgit Malaysia sebesar 0,52%. Sementara itu, won Korea dan rupee India mencatatkan pelemahan dengan persentase masing-masing 0,06% dan 0,32%.
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi memproyeksikan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada hari ini, tetapi ditutup menguat di rentang Rp16.170-Rp16.240 per dolar AS.
Menurutnya, terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah. Dari luar negeri, Gedung Putih mengumumkan bahwa AS dan China telah secara resmi menandatangani perjanjian perdagangan serta secara efektif mengakhiri perang dagang yang sedang berlangsung.
Mengenai geopolitik, Iran telah menunjukkan tanda-tanda fleksibilitas, condong ke arah diplomasi, karena perwakilannya di PBB mengatakan bahwa Teheran terbuka untuk membentuk konsorsium nuklir regional jika terjadi kesepakatan dengan Washington.
Baca Juga
Di sisi lain, pengukur inflasi pilihan The Fed, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Personal atau PCE inti pada Mei 2025 dirilis sejalan dengan perkiraan. PCE inti pada Mei 2025 naik sebesar 2,7% secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibanding estimasi dan data per April 2025.
Fokus pasar pekan ini juga tertuju ke data ketenagakerjaan utama AS yang akan dirilis. Dari dalam negeri, tingkat inflasi di Indonesia pada Juni 2025 diperkirakan berada pada kisaran 2,2% YoY.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.