Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mematok kupon sebesar 8,75% dan 9,25% dalam penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV BRPT Tahap I Tahun 2025 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.
Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan Senin (30/6/2025), BRPT menyampaikan penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan IV Barito Pacific dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp3 triliun.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri. Pertama, Seri A senilai Rp400 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp8,75% per tahun dan tenor 5 tahun. Kedua, Seri B senilai Rp600 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,25% per tahun dan tenor 7 tahun.
BRPT menyampaikan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya oleh BRPT untuk pembayaran pinjaman perseroan, yaitu sebesar Rp700 miliar akan digunakan untuk pembayaran penuh obligasi penawaran umum berkelanjutan III Barito Pacific II Tahun 2023 Seri A.
Kemudian sebesar US$16,75 juta atau sekitar Rp272,2 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang perseroan ke PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berdasarkan pinjaman BNI.
BRPT menyampaikan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas obligasi berkelanjutan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo, dengan rating single A plus atau idA+.
Penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM).
Sementara itu, wali amanat dalam penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN).
Dalam emisi obligasi BRPT, tanggal efektif dari OJK diperoleh pada 26 Juni 2025, masa penawaran umum digelar pada 1-7 Juli 2025.
Kemudian tanggal penjatahan pada 9 Juli 2025, tanggal pengembalian uang pemesanan pada 10 Juli 2025, tanggal distribusi obligasi secara elektronik pada 10 Juli 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 11 Juli 2025.