Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Danantara Asset Management (DAM) yang Suntik Garuda (GIAA) Rp6,65 Triliun

BPI Danantara resmi menggulirkan pinjaman pemegang saham senilai Rp6,65 triliun kepada Garuda Indonesia (GIAA) melalui PT Danantara Asset Management (Persero).
Warga mencari informasi tentang Danantara menggunakan gawai di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mencari informasi tentang Danantara menggunakan gawai di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Investasi Danantara resmi menggulirkan pinjaman pemegang saham senilai Rp6,65 triliun kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) melalui PT Danantara Asset Management (Persero). 

Aksi pendanaan Danantara itu merujuk pada permohonan restrukturisasi dalam rangka penyehatan yang diajukan Garuda Indonesia kepada Menteri BUMN berdasarkan ketentuan Pasal 3C huruf h juncto Pasal 72 ayat 1(c) UU BUMN. 

Atas permohonan tersebut, Garuda Indonesia telah mendapatkan persetujuan Menteri BUMN berdasarkan kewenangan selaku Wakil Pemerintah Pusat yang tertuang tanggal 23 Juni 2025 perihal Persetujuan Restrukturisasi dalam rangka Penyehatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

“Sehubungan dengan terdapatnya urgensi berkaitan dengan kelangsungan usaha khususnya terkait operasional Perseroan dan anak usaha perseroan, Citilink, maka sebagai bagian pendanaan awal dalam restrukturisasi, perseroan bersama dengan Citilink telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham dengan DAM dengan anak perusahaan perseroan pada 24 Juni 2025,” tulis manajemen GIAA dalam keterbukaan informasi, Selasa (24/6/2025). 

Atas dasar tersebut, tahap awal pelaksanaan restrukturisasi penyehatan Garuda Indonesia dilakukan dengan pinjaman pemegang saham (Shareholder Loan) dari PT Danantara Asset Management (DAM) kepada GIAA sebesar Rp6,65 triliun atau setara dengan US$405 juta.

Lebih terperinci, nilai pinjaman itu akan diberikan kepada Citilink dalam bentuk pinjaman pemegang saham (shareholder loan) dari Garuda Indonesia sebesar maksimal Rp4.827.774.000.000 (Rp4,82 triliun) dan diterima GIAA sebesar maksimal Rp1.822.731.000.000 (Rp1,82 triliun). 

PT Danantara Asset Management merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan beralamat di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta Selatan. 

DAM didirikan untuk melakukan usaha sebagai perusahaan holding yang mengelola anak perusahaan di berbagai bidang, seperti jasa minyak dan gas bumi, pertambangan, penyediaan tenaga listrik penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, perbankan, penyediaan produk biologi dan farmasi, perkebunan, serta pariwisata dan pendukung.

Selain itu, DAM juga mengelola anak perusahaan di bidang keuangan dan investasi, industri pangan, pertanian, perikanan, perdagangan, perpupukan, kepelabuhanan, pengangkutan, industri pertahanan, hingga jasa survei. DAM juga melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Struktur kepemilikan DAM terdiri atas BPI Danantara 99% dan Negara Republik Indonesia 1%. Jumlah nominal saham Danantara Asset Management mencapai Rp1.037,3 triliun.

Lembaga tersebut dipimpin oleh Dony Oskaria sebagai Direktur Utama dan Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris Utama. Sebagai informasi, Dony Oskaria juga menjabat sebagai Chief Operating Officer BPI Danantara atau Danantara Indonesia. 

Berikut Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Danantara Asset Management

Dewan Komisaris 

Komisaris Utama : Rabin Indrajad Hattari

Komisaris Independen : Haryo Baskoro Wicaksono

Komisaris Independen : Agus Sugiarto

Komisaris : Bambang Sugeng Rukmono 

Direksi 

Direktur Utama: Dony Oskaria

Direktur : Febriany Eddy

Direktur : Agus Dwi Handaya

Direktur : Setyanto Hantoro

Direktur : Banardi Riko

Direktur : Sahala Situmorang

Direktur : R. Benny Susanto

Direktur : Suning Triwulandari

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper