Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Chandra Asri (CDIA) Gelar IPO, Intip Prospek Bisnisnya

Anak usaha Chandra Asri, PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) menggelar penawaran umum perdana saham/IPO). Intip prospek bisnisnya.
Pekerja beraktivitas di depan logo PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) di Cilegon, Banten./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pekerja beraktivitas di depan logo PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) di Cilegon, Banten./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) berecana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Bagaimana kemudian prospek bisnisnya?

Berdasarkan prospektus, dalam IPO-nya itu, CDIA akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham biasa dengan nominal sebesar Rp100 per saham. Saham tersebut mewakili 10% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp170 hingga Rp190 per saham. Alhasil dana segar yang berpotensi diraup CDIA adalah maksimal sebesar Rp2,37 triliun.

Dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas bisnis utama di sektor logistik serta kepelabuhanan dan penyimpanan.

Sekitar Rp871,76 miliar akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi bisnis logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak perseroan yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian kapal serta pembiayaan operasional.

Sementara itu, sekitar Rp1,5 triliun akan dialokasikan untuk investasi berupa pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, khususnya untuk pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa ethylene serta fasilitas pendukung lainnya di kawasan industri strategis.

Investasi ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur rantai pasok industri hilir yang memerlukan sistem logistik cair dan gas yang efisien dan berstandar tinggi.

Presiden Direktur CDI Group Fransiskus Ruly Aryawan mengatakan melalui IPO ini, CDI Group akan memperkuat kapasitasnya dalam menyediakan infrastruktur inti yang dibutuhkan bagi industri, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan manufaktur di Kawasan Asia Tenggara.

"Melalui penawaran umum perdana ini, kami ingin memperkuat posisi sebagai mitra pertumbuhan bagi industri, serta membuka peluang kolaborasi yang mampu mendorong pengembangan jangka panjang dan bernilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," kata Fransiskus Ruly Aryawan dalam keterangan tertulis pada Kamis (19/6/2025).

Prospek Bisnis CDIA

CDIA sendiri merupakan anak usaha TPIA yang menjalankan usaha di sektor infrastruktur dengan menyediakan layanan bagi sektor industri nasional, mencakup energi, air, kepelabuhanan dan penyimpanan, serta logistik.

Dalam prospektusnya, perseroan berkeyakinan memiliki prospek usaha yang baik yang didukung oleh keunggulan kompetitif yang dimiliki. Selain itu, prospek usaha didorong oleh adanya dukungan pemerintah pada industri terkait, ditambah dengan permintaan yang terus meningkat dari sektor industri.

Pertumbuhan permintaan listrik di masa depan misalnya didorong oleh peningkatan konsumsi listrik per kapita Indonesia yang relatif rendah, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, urbanisasi yang meningkat, ekspansi ekonomi, dan perluasan kapasitas manufaktur.

Lalu, permintaan untuk liquid carriers atau kapal kargo curah cair, yang mengangkut minyak, gas, produk olahan, bahan kimia, dan komoditas cair lainnya, telah meningkat sebagai respons terhadap meningkatnya ketergantungan Indonesia pada impor untuk memenuhi kebutuhan domestiknya yang terus meningkat.

Pada sektor kepelabuhan dan penyimpanan, kapasitas pelabuhan dan penyimpanan minyak mentah, gas, produk olahan, serta kimia di Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat, sejalan dengan penguatan ekonomi dan peningkatan pendapatan rumah tangga.

Selain itu, sektor air di Indonesia juga dinilai terus berkembang didorong oleh faktor permintaan seperti yang terjadi di negara berkembang lainnya, termasuk meningkatnya urbanisasi, pertumbuhan penduduk, pembangunan industri, masalah lingkungan, dan target pembangunan sosial pemerintah.

Seiring dengan prospek usaha tersebut, CDIA dalam prospektusnya menyiapkan sejumlah strategi utama untuk mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang dan memperluas portofolio bisnis terdiversifikasi dalam sektor infrastruktur. CDIA misalnya berupaya optimisasi kapasitas, ekspansi strategis, dan merger serta akuisisi yang terarah.

Chandra Daya Investasi sendiri telah membukukan laba bersih sebesar US$32,69 juta per Desember 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar US$1,87 juta. 

Adapun, penjualan CDIA tercatat US$102,25 juta, tumbuh dari posisi yang sama di 2023 sebesar US$75,76 miliar.

Penjualan tersebut berasal dari beberapa segmen utama, antara lain penjualan listrik dan jasa kelistrikan sebesar US$80,44 juta. Lalu, penjualan bahan bakar sebesar US$11,42 juta, sewa kapal sebesar US$5,62 juta, yang merupakan sumber pendapatan baru yang berhasil ditambahkan pada tahun berjalan.

Selain itu, sewa tangki dan dermaga sebesar US$4,77 juta. Segmen ini mendukung layanan logistik dan penyimpanan CDI Group yang dinilai semakin dibutuhkan pelanggan.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper