Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia layanan internet dan konsultasi IT, PT Remala Abadi Tbk. (DATA), memperoleh fasilitas kredit senilai Rp220 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja perseroan.
Direktur Utama Remala Abadi Agus Setiono menjelaskan bahwa perjanjian kredit telah ditandatangani pada 12 Juni 2025, dengan tenor pinjaman selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan, atau jatuh tempo pada 12 Juni 2026.
“Struktur pembiayaan sebagaimana diuraikan dalam perjanjian kredit akan memungkinkan perseroan memperoleh pendanaan dengan syarat dan ketentuan yang lebih menguntungkan,” ujar Agus dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (17/6/2025).
Fasilitas kredit ini bersifat agunan surat berharga, dengan nilai limit maksimal mencapai Rp220 miliar. Perjanjian kredit tersebut tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia.
Manajemen menyampaikan bahwa transaksi ini tergolong sebagai transaksi material karena nilainya setara dengan 83,06% dari total ekuitas perseroan. Namun, merujuk pada Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material, transaksi ini tidak memerlukan penunjukan penilai independen maupun persetujuan pemegang saham, karena merupakan pinjaman langsung dari lembaga perbankan dan termasuk dalam pengecualian.
“Pengikatan perjanjian kredit ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK 42 Tahun 2020. Keterbukaan informasi ini juga telah memuat seluruh informasi material yang benar dan tidak menyesatkan,” tegas Agus.
Baca Juga
Dengan tambahan fasilitas pendanaan ini, perseroan berharap dapat memperkuat likuiditas guna mendukung operasional dan ekspansi layanan jaringan tetap berbasis kabel maupun nirkabel, serta mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Akuisisi Grup Djarum
Sebelumnya, PT Remala Abadi Tbk. (DATA) resmi bergabung ke dalam jaringan Grup Djarum setelah diakuisisi oleh emiten menara, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), pada 30 April 2025. Akuisisi dilakukan melalui anak usaha TOWR, PT Iforte Solusi Infotek, yang membeli 40% saham DATA dari pemegang saham sebelumnya, Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka.
Total nilai transaksi akuisisi mencapai Rp535,70 miliar, dengan harga pembelian Rp974 per lembar untuk 550 juta saham.
Melalui keterbukaan informasi, TOWR menjelaskan bahwa tujuan akuisisi adalah untuk memperkuat ekspansi usaha dan memperluas jaringan bisnis di sektor infrastruktur telekomunikasi.
"Kejadian, informasi dan fakta material tersebut tidak berdampak negatif material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan," ujar Monalisa Irawan, Sekretaris Perusahaan TOWR, Kamis (1/5/2025).
Adapun rencana akuisisi TOWR terhadap DATA sejatinya sudah mencuat sejak awal Januari 2025. Langkah ini sejalan dengan strategi TOWR yang cukup agresif dalam memperluas portofolio bisnis non-menara, khususnya layanan fiber optik yang mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa kuartal terakhir.
Meski demikian, manajemen TOWR menyatakan akan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi di tahun ini, mengingat dinamika perekonomian global yang diperkirakan melambat.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.