Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jejaring restoran KFC PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) mengantongi fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp875 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen FAST melaporkan transaksi perolehan pinjaman bank dari Bank Mandiri. Adapun, FAST dan Bank Mandiri menandatangani tiga akta perjanjian kredit.
Pertama, kredit investasi refinancing dua tranche masing-masing Rp150 miliar serta Rp50 miliar.
"Tujuan penggunaan adalah refinancing aset eksisting perseroan berupa gerai dan restaurant support center milik perseroan," tulis Direktur Fast Food Indonesia Wachjudi Martono di keterbukaan informasi pada Rabu (11/6/2025).
Kredit investasi tersebut bersifat non revolving, committed, advised. Adapun, jangka waktu kredit 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit.
Kedua, kredit term loan sebesar Rp525 miliar. Tujuan kredit ini untuk refinancing aset eksisting perseroan. Kredit bersifat non revolving, committed, advised dengan jangka waktu 8 tahun.
Ketiga, kredit modal kerja sebesar Rp150 miliar untuk modal kerja perseroan. Kredit bersifat revolving, committed, advised dengan jangka waktu 1 tahun.
Sebelumnya, FAST sudah menjajal penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebesar Rp80 miliar pada awal 2025.
Dana Rp80 miliar yang diperoleh perseroan dari suntikan modal itu akan digunakan untuk perbaikan modal kerja. Perseroan mencatat modal kerja bersih negatif sebesar Rp1,67 miliar per Desember 2024.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, FAST masih membukukan rugi meskipun sudah menyusut. Tercatat rugi FAST per kuartal I/2025 menjadi Rp36,77 miliar, dibandingkan rugi Rp196,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penyusutan rugi FAST terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan 1,81% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,19 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan Rp1,17 triliun per kuartal I/2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.