Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Boy Thohir Usai Lepas Kursi Presiden Direktur Alamtri (ADRO)

Boy Thohir mengungkapkan bahwa fokusnya saat ini adalah mendedikasikan diri kepada bangsa dengan kegiatan filantropi.
Garibaldi Boy Thohir memberikan sambutan dalam pengenalan Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) atau yang sebelumnya bernama Yayasan Adaro Bangun Negeri pada Kamis (12/6/2025).
Garibaldi Boy Thohir memberikan sambutan dalam pengenalan Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) atau yang sebelumnya bernama Yayasan Adaro Bangun Negeri pada Kamis (12/6/2025).

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah lengser dari kursi Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), Garibaldi ‘Boy’ Thohir kian menggeluti kegiatan filantropi. Salah satunya melalui Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN).

Posisi Boy Thohir di ADRO resmi digantikan oleh Iwan Dewono yang diangkat sebagai Presiden Direktur sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (ADRO) yang digelar 2 Juni 2025. Kini, Boy yang membangun Alamtri (d/h Adaro Energy Indonesia) dalam 2 dekade terakhir duduk di kursi Wakil Presiden Komisaris Utama ADRO. 

Boy mengungkapkan bahwa fokusnya saat ini adalah mendedikasikan diri kepada bangsa dengan kegiatan filantropi. Salah satunya melalui pengembangan Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) atau yang sebelumnya bernama Yayasan Adaro Bangun Negeri.

Dia mengisahkan bahwa keputusan tersebut berangkat dari refleksi pribadi setelah sebuah momen penting bersama Presiden Prabowo Subianto saat menyambut kedatangan Bill Gates ke Indonesia beberapa waktu lalu.

“Waktu itu saya diundang Pak Presiden Prabowo untuk bertemu Bill Gates. Dari situ saya terinspirasi. Seorang Bill Gates saja yang sudah begitu hebat memutuskan untuk mendedikasikan dirinya bagi dunia. Saya pun mulai berpikir, apa yang sudah saya dedikasikan untuk negara saya?” ujar Boy di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Di samping itu, kakak kandung Menteri BUMN Erick Thohir itu juga menyebut pentingnya regenerasi dalam kepemimpinan. Mengutip pesan para mentor Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi Rachmat, Boy mengatakan seorang pemimpin tidak akan dianggap sukses bila tidak mampu menciptakan kaderisasi.

“Kami take over Adaro dari perusahaan asing New Hope asal Australia pada 2005. Sekarang sudah 2025, artinya 20 tahun berlalu. Kami sadar, sudah saatnya memberi kesempatan kepada profesional,” ujarnya.

Dia pun mengatakan bahwa keinginannya saat ini untuk lebih fokus pada anak-anak, serta memberikan kontribusi sosial bagi masyarakat dan negara.

“Ke depan, saya ingin lebih mendedikasikan hidup saya, pertama untuk anak-anak saya, dan kedua mungkin untuk something I can contribute back to the country, to the society,” ujar pria kelahiran 1 Mei tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper