Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha dari konglomerasi Thailand, Siam Cement Pcl, yakni SCG Chemical Plc tengah ancang-ancang melepas sebagian kepemilikan sahamnya di emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).
Dalam surat yang tertuju kepada Bursa Efek Thailand, Siam Cement memberitahukan bahwa anak perusahaan, SCG Chemicals akan mengklasifikasikan ulang TPIA sebagai investasi lainnya dari perusahaan asosiasi yang ada.
SCG Chemicals saat ini memiliki kepemilikan saham di TPIA sebanyak 26,44 miliar lembar atau porsi 30,57%.
"SCG Chemicals sedang mempersiapkan pengurangan kepemilikannya di CAP [Chandra Asri Pacific] sebesar 10,57% dan keterlibatannya dalam manajemen CAP," tulis President & CEO The Siam Cement Pcl Thammasak Sethaudom dalam surat kepada Bursa Efek Thailand pada Rabu (11/6/2025).
Pengurangan porsi kepemilikan ini sejalan dengan penekanan SCG Chemicals untuk mengurangi utang dan mengalokasikan kembali modal untuk peluang bisnis di masa mendatang.
Siam Cement juga mengklarifikasi bahwa transaksi masih dalam pertimbangan dan belum memungkinkan untuk menghitung ukuran transaksi sesuai dengan aturan untuk akuisisi atau pelepasan aset. Siam Cement kemudian akan memberikan pembaruan setelah transaksi difinalisasi.
Baca Juga
Sementara itu, TPIA sendiri merupakan perusahaan besutan taipan Prajogo Pangestu yang bergerak di sektor petrokimia. Selain SCG Chemicals, emiten Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) sebagai pemegang saham pengendali memiliki porsi kepemilikan 34,63% di TPIA.
Prajogo Pangestu sendiri menggenggam kepemilikan saham langsung di TPIA sebesar 5,03%. Lalu, Marigold Resources Pte menggenggam kepemilikan saham TPIA 3,92%.
Selain itu, PT Top Investment tercatat memiliki porsi saham di TPIA 15%. Kemudian, saham publik atau free float di TPIA mencapai 10,69%.
Berdasarkan laporan keuangan, TPIA telah mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$622,1 juta per kuartal I/2025, meningkat 31,8% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan pendapatan bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya US$471,9 juta.
Pendapatan bersih tersebut terdiri dari pendapatan kimia sebesar US$592,6 juta, naik 32,5% yoy dan infrastruktur US$29,5 juta, naik 19,4% yoy.
Akan tetapi, TPIA masih membukukan rugi bersih sebesar US$23,6 juta per kuartal I/2025. Di sisi lain, rugi bersih emiten besutan Prajogo Pangestu itu sudah membaik dari rugi bersih pada kuartal I/2024 sebesar US$32,6 juta.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.