Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBRI hingga BREN Jadi Top Laggards, Ini Daftar 10 Saham Penekan IHSG Pekan Ini

Sejumlah saham big caps seperti BBRI, DCII hingga BREN terpantau memuncaki top laggards yang membebani laju IHSG sepekan periode 2 hingga 5 Juni 2025.
Karyawan memantau pergerakan pedagang saham di Jakarta, Senin (21/4/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,87% dalam sepekan perdagangan periode 2 hingga 5 Juni 2025. Bisnis/Abdurachman
Karyawan memantau pergerakan pedagang saham di Jakarta, Senin (21/4/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,87% dalam sepekan perdagangan periode 2 hingga 5 Juni 2025. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham big caps seperti BBRI, DCII hingga BREN terpantau memuncaki top laggards yang membebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini periode 2 hingga 5 Juni 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham perbankan jumbo pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menempati urutan pertama pemberat indeks komposit sepanjang minggu ini. Saham BBRI anjlok 7,87% sepekan dan membebani IHSG sebesar 53,51 poin.

Posisi kedua saham penekan IHSG ada emiten bank jumbo swasta PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang terkoreksi 5,05% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 32,26 poin. Saham yang menjadi beban IHSG berikutnya masih dari emiten perbankan yakini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Saham BMRI mengalami pelemahan 4,25% sepekan dan membebani IHSG sebesar 19,81 poin.

Sementara itu, saham konglomerasi ASII juga menjadi pemberat indeks komposit dengan pelemahan 4,95% sepekan dan berkontribusi 10,68 poin dalam pergerakan IHSG. Selanjutnya saham DCII milik Toto Sugiri juga masuk daftar top laggards dengan kontribusi 7,29 poin, usai saham data center tersebut melemah 3,57% sepekan.

Posisi selanjutnya ada saham GOTO yang terkoreksi 4,69% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 6,49 poin. Emiten milik Prajogo Pangestu BREN juga membebani IHSG dengan tambahan 5,70 poin usai sahamnya terkoreksi 2,31% sepekan.

Adapun saham BRIS berada di urutan ke-8 dengan pelemahan 14,33% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 4,40 poin. Terkahir diurutan ke-9 dan 10 ada saham UNTR dan BBNI yang turun masing-masing 4,57% dan 1,56% sepekan dengan kontribusi menahan laju indeks komposit sebesar 3,28 poin dan 2,55 poin.

Berikut Daftar Top Laggards atau Saham Penekan IHSG Pekan Ini:

  1. BBRI: (-53,51 Poin)
  2. BBCA: (-32,26 Poin)
  3. BMRI: (-19,81 Poin)
  4. ASII: (-10,68 Poin)
  5. DCII: (-7,29 Poin)
  6. GOTO: (-6,49 Poin)
  7. BREN: (-5,70 Poin)
  8. BRIS: (-4,40 Poin)
  9. UNTR: (-3,28 Poin)
  10. BBNI: (-2,52 Poin)

IHSG
IHSG

Seiring dengan melemahnya saham-saham tersebut, IHSG parkir di zona merah dengan melemah 0,87% ke level 7.113,42 sepanjang perdagangan pekan ini, 2 hingga 5 Juni 2025. Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat turun menjadi Rp12.381 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami pelemahan 0,87% pada posisi 7.113,42 dari 7.175,81 pada pekan sebelumnya.

Adapun, kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami penurunan sebesar 0,32% menjadi Rp12.381 triliun dari Rp12.420 triliun pada pekan sebelumnya.

Sementara rata-rata volume transaksi harian Bursa terpantau mengalami penurunan 22,88% menjadi 24,29 miliar lembar dari 31,49 miliar lembar pada penutupan pekan lalu. Adapun, rata-rata nilai transaksi harian Bursa justru mengalami penguatan.

"Penguatan pekan ini justru terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang naik 2,18% menjadi Rp17,14 triliun dari Rp16,78 triliun pada penutupan minggu lalu," kata Kautsar dikutip Minggu (8/6/2025).

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini tercatat mengalami peningkatan sebesar 4,43% menjadi 1,37 juta kali transaksi dari 1,31 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Menutup pekan ini, tepatnya pada Kamis (5/6/2025), investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp720,62 miliar dan sepanjang tahun 2025 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp49,89 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper