Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memastikan kesiapan dana untuk melunasi kewajiban pokok dan kupon Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2018 Seri A senilai Rp435 miliar yang jatuh tempo pada 5 Juli 2025.
Hal itu disampaikan untuk memenuhi ketentuan IV.2.11 - Lampiran Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00066/BEI/09-2022 pada 30 September 2022 terkait perubahan Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi.
“Perseroan dengan ini menyatakan bahwa dapat melakukan pelunasan pokok serta pembayaran kupon Obligasi Subordinasi tersebut," tulis manajemen BCA dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/6/2025).
Dalam catatan Bisnis.com pada 2018, BCA menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi subordinasi (subdebt) sebanyak-banyaknya Rp500 miliar dalam tiga seri A, B, dan C dengan masing-masing alternatif tenor 7, 10, dan atau 12 tahun.
Untuk seri A, kupon yang ditawarkan berkisar 7,5%—8,25 %. Adapun untuk seri B dan C, kupon yang diberikan masing-masing sebesar 7,75%—8,5% serta 8%—8,75%.
Emisi obligasi subordinasi ini merupakan bagian dari recovery plan untuk memenuhi kewajiban bank yang diatur Peraturan Otoritas Jasa keuangan (POJK) No.14/2017.
Baca Juga
Sementara itu, terkait kinerja keuangan tahun ini, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih Rp14,1 triliun pada kuartal I/2025. Raihan ini tumbuh 9,8% secara tahunan (year on year/YoY) dari dengan periode sama tahun sebelumnya yakni Rp12,9 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan bahwa kinerja tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
“Momentum Ramadan dan Idulfitri berdampak positif ke kinerja kredit BCA. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan,” ujarnya dalam paparan publik yang digelar April lalu.
Dari sisi intermediasi, BCA meraih pertumbuhan kredit sebesar 12,6% YoY menjadi senilai Rp941 triliun. Kenaikan kredit didukung oleh pendanaan berkelanjutan dengan pertumbuhan CASA sebesar 8,3% YoY menjadi Rp979 triliun. Adapun, total Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp1.193 triliun atau tumbuh 6,5% YoY.
Terkait penerimaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1% YoY menjadi Rp21,1 triliun. Pendapatan selain bunga naik 8,1% YoY mencapai Rp6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional Rp27,9 triliun tumbuh 7,4% YoY.
____________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.