Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut berkomentar terkait dengan rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan segera membuka kode domisili pada akhir perdagangan sesi pertama.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengatakan BEI telah menyampaikan kepada OJK rencana pembukaan kode domisili dalam rangka peningkatan likuiditas perdagangan.
Penyempurnaan rencana pembukaan kode domisili akan dilakukan dengan mendistribusikan data kode domisili berikut dengan aktivitas transaksi pada akhir sesi, baik sesi pertama dan sesi akhir perdagangan.
"OJK senantiasa mendukung inisiatif penyempurnaan mekanisme perdagangan dan tetap melakukan reviu secara berkala atas efektivitas implementasi kebijakan tersebut untuk menjaga pasar yang teratur, wajar, dan efisien," kata Inarno dalam jawaban tertulis pada Senin (2/6/2025).
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menuturkan BEI mengusahakan pembukaan kode domisili ini dapat dilakukan sesegera mungkin.
Meski demikian, Irvan menuturkan BEI belum bisa memberikan kepastian kapan pembukaan kode domisili ini akan dilakukan. Menurutnya, BEI tengah melakukan pengembangan untuk rencana ini.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menilai rencana pembukaan kode domisili ini menjadi upaya BEI untuk meningkatkan likuiditas.
"Semua yang BEI akan lakukan itu pasti untuk meningkatkan likuiditas. Karena itu yang menjadi tolok ukur utama pasar modal kita menjadi sehat," ucap Oki pada bulan lalu (6/5/2025).
Adapun Oki menuturkan dari Mandiri Sekuritas, pihaknya berkomitmen untuk membawa perusahaan menjalankan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang baik ke pasar untuk meningkatkan likuiditas.
"Ini supaya likuiditasnya pasar modal lebih bagus. Pasar modal likuiditasnya lebih bagus, makin banyak orang invest," ujarnya.