Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengadilan Blokir Tarif Trump, IHSG Diperkirakan Bergerak Bervariasi

IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi pekan ini, dengan sentimen yang datang dari pemblokiran tarif impor Donald Trump.
Layar menunjukkan pergerakan harga saham di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/4/2025). JIBI/Bisnis/Abdurachman
Layar menunjukkan pergerakan harga saham di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/4/2025). JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi pekan ini. Sentimen datang dari Pengadilan Perdagangan Internasional AS yang memblokir tarif impor Donald Trump, serta data-data ekonomi.

Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany Travelin Yunus menjelaskan para pelaku pasar diperkirakan akan tetap berhati-hati dalam membuat keputusan, mengingat perdagangan dalam sepekan ke depan yang akan berlangsung hanya dalam 4 hari perdagangan (2-5 Juni) karena ada libur Hari Raya Iduladha. 

Di sisi lain, pelaku pasar juga menanti keputusan final mengenai rencana-rencana kebijakan Donald Trump, mengingat Pengadilan Perdagangan Internasional Amerika Serikat telah menyatakan bahwa mayoritas tarif Trump dinyatakan ilegal dan diblokir.

“Para pelaku pasar juga menanti serangkaian data ekonomi terutama Non-Farm Payrolls sebagai salah satu indikator utama untuk The Fed membuat kebijakan selanjutnya. Kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dalam rentang support 7.140 dan resistance 7.320,” kata Indri.

Sebagai informasi, Mahkamah Perdagangan Internasional AS memblokir tarif impor Donald Trump karena dianggap melampaui wewenang. Di sisi lain, Trump mempertimbangkan tarif impor sementara 15% untuk sebagian besar ekonomi global selama 150 hari, dan rencananya menaikkan tarif baja dan aluminium menjadi 50%. 

Selain itu, Elon Musk mundur dari penasihat senior Gedung Putih dan adanya isu pengunduran diri Ray Dalio sebagai penasihat Danantara, meskipun belum ada konfirmasi resmi menjadi salah satu sentimen pekan ini.

Adapun sejumlah data ekonomi yang wajib dicermati yakni Indeks S&P Global Manufacturing PMI bulan Mei Amerika Serikat yang diprediksi akan meningkat ke level 52,3 dibandingkan bulan sebelumnya di level 50,2. Lalu JOLTs Job Openings Amerika Serikat bulan Mei yang diperkirakan akan sedikit turun level 7,05 juta dibandingkan bulan sebelumnya di level 7,192 juta. 

Kemudian data Initial Jobless Claims Amerika Serikat pada minggu ketiga bulan Mei yang diperkirakan turun tipis ke level 235.000 dari bulan sebelumnya di level 240.000, dan Non Farm Payrolls Amerika Serikat bulan Mei yang diperkirakan akan turun ke level 130.000 dibanding bulan sebelumnya di level 177.000.

Selain itu, investor juga dapat mencermati S&P Global Manufacturing PMI pada bulan Mei yang diprediksi akan meningkat ke level 48,3 dibanding bulan sebelumnya di 46,7, neraca dagang Indonesia bulan April yang diprediksi tetap surplus namun turun hingga US$2,75 miliar dibandingkan bulan sebelumnya di level US$4,33 miliar, dan Indonesia yang diprediksi mengalami disinflasi ke level 1,9% dibandingkan bulan sebelumnya di level 1,95%.

Adapun sejumlah saham menjadi pilihan IPOT pekan ini, seperti ANTM dengan target harga atau target price (TP) pada Rp3.330, BRMS dengan TP Rp408, dan BRIS dengan TP Rp3.350 per saham. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper