Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kongsi Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mencatat penurunan laba bersih pada kuartal I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Maret 2025, emiten properti ini membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp49,57 miliar. Jumlah ini merosot 59,49% dibandingkan Rp122,38 miliar pada kuartal I/2024.
Penurunan laba bersih sejalan dengan kinerja pendapatan yang melemah 4,43% year on year (YoY) menjadi Rp611,97 miliar sepanjang Januari-Maret 2025. Perolehan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari segmen usaha real estate.
Seiring penurunan pendapatan, beban pokok PANI juga turun 0,44% YoY menjadi Rp267,98 miliar. Hasilnya, laba kotor tergerus 7,33% YoY menjadi Rp343,98 miliar.
PANI turut membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp161,79 miliar atau turun 41,49% secara tahunan. Melemahnya kinerja bottom line ini akhirnya membuat laba per saham PANI menyusut dari Rp7,83 menjadi Rp2,94.
Namun, dari sisi likuiditas, PANI menunjukkan perbaikan yang signifikan. Kas dan setara kas akhir periode melonjak hampir tiga kali lipat mencapai Rp5,48 triliun pada akhir Maret 2025, dibandingkan Rp1,85 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma atau Aguan, menyatakan bahwa manajemen tetap optimistis terhadap prospek sektor properti nasional.
Menurutnya, segmen pasar middle-up yang menjadi fokus utama PANI memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang kuat, didukung oleh perubahan preferensi konsumen dan permintaan terhadap kawasan terintegrasi berkualitas.
“PIK2 kami yakini akan menjadi simbol masa depan kota modern yang terintegrasi. Dengan infrastruktur dan konektivitas yang mumpuni serta pembangunan fasilitas berskala nasional, kami optimistis PIK2 akan menjadi magnet investasi dan destinasi unggulan di Jabodetabek,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Jumat (2/5/2025).
Untuk diketahui, PANI tengah menyambut percepatan infrastruktur berupa beroperasinya Tol Kataraja (Kamal–Teluk Naga–Rajeg), yang akan menghubungkan langsung PIK2 dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dengan jalan tol ini, manajemen perseroan mengeklaim waktu tempuh dari bandara ke kawasan diperkirakan hanya sekitar 7 menit. Hal tersebut bakal menjadikan PIK2 sebagai pusat aktivitas baru yang mudah diakses dari berbagai arah.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.