Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan peningkatan laba bersih sepanjang kuartal I/2025. ISAT mencetak laba bersih sebesar Rp1,31 triliun pada periode tiga bulan pertama 2025.
Berdasarkan Laporan Keuangan, laba bersih ISAT tersebut meningkat 1,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp1,29 triliun.
Peningkatan laba bersih ini terutama disebabkan penurunan beban karyawan, beban pemasaran, beban umum dan administrasi, serta kenaikan penghasilan atau beban operasional lain-lain yang diimbangi oleh kenaikan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi dan penurunan penghasilan bunga.
Meski laba bersih meningkat, jumlah pendapatan ISAT tercatat turun 1,86% menjadi Rp13,5 triliun pada kuartal I/2025. Pendapatan ini turun dari kuartal I/2024 yang sebesar Rp13,8 triliun.
ISAT menjelaskan Pendapatan Selular menurun sebesar 2,0% menjadi Rp11,4 triliun dibandingkan kuartal I/2024, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan data, telepon dan SMS yang diimbangi kenaikan jasa nilai tambah dan jasa interkoneksi.
Kemudian pendapatan MIDI menurun sebesar 0,5% menjadi Rp1,96 triliun dibandingkan kuartal I/2024, disebabkan oleh penurunan pendapatan konektivitas tetap yang diimbangi kenaikan layanan IT dan internet tetap.
Sementara itu, pendapatan telekomunikasi tetap menurun sebesar 6,0% menjadi Rp194 miliar dibandingkan kuartal I/2024 dikontribusi oleh penurunan pendapatan telepon internasional yang diimbangi oleh kenaikan telepon jaringan tetap.
Di sisi lain, beban-beban sebesar Rp10,78 triliun pada kuartal I/2025, turun sebesar Rp281,0 miliar atau 2,5% lebih rendah dibandingkan kuartal I/2024.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban karyawan, beban pemasaran, beban umum dan administrasi dan kenaikan penghasilan atau beban operasional lain-lain, bersih yang diimbangi dengan kenaikan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi.
Di sisi lain, jumlah aset ISAT tercatat turun 0,8% menjadi Rp113,4 triliun kuartal I/2025, dari sebelumnya sebesar Rp114,3 triliun di akhir 2024.
Sementara itu, jumlah liabilitas ISAT turun 2,8% menjadi Rp75,5 triliun di akhir Maret 2025, dari sebelumnya sebesar Rp77,7 triliun di akhir Desember 2024.
Adapun jumlah ekuitas naik 3,4% menjadi Rp37,9 triliun pada 31 Maret 2025, dari sebelumnya sebesar Rp36,6 triliun pada 31 Desember 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.