Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) memutuskan untuk mempertahankan jajaran pengurus perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, Selasa (29/4/2025).
Keputusan tersebut diambil di tengah fokus perseroan dalam upaya menyehatkan kinerja keuangan dan penurunan utang hingga Rp14,7 triliun sepanjang 2024.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan bahwa proses pemulihan kinerja keuangan dan operasional melalui restrukturisasi menjadi perhatian utama perseroan pada tahun lalu.
Saat ini, Waskita telah meraih persetujuan dari 22 kreditur perbankan terkait dengan master restructuring agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun.
“Skema restrukturisasi tersebut telah efektif sejak 17 Oktober 2024. Berkat restrukturisasi yang dijalankan, perseroan menjadi lebih optimal dalam menata keuangannya," ujar Ermy dalam keterangan resmi, dikutip Senin (29/4/2025).
Dia menambahkan bahwa restrukturisasi yang dilakukan senilai Rp3,35 triliun juga telah mendapatkan persetujuan atas tiga seri obligasi. Perseroan, meraih persetujuan restrukturisasi itu melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).
Sepanjang 2024, Waskita Karya mencatatkan total penurunan utang sebesar Rp14,7 triliun menjadi Rp69,3 triliun. Kinerja Waskita secara induk atau standalone juga membukukan keuntungan dengan laba berjalan sebesar Rp4,8 triliun.
Raihan itu disebabkan adanya peningkatan pendapatan lain-lain yang berasal dari pengakuan gain atas modifikasi utang dan perbaikan rasio beban pokok pendapatan, sehingga menghasilkan margin laba kotor sebesar 5,7% atau naik dari 0,6%.
WSKT juga meningkatkan Ebitda dari minus Rp0,4 triliun menjadi Rp0,9 triliun. Peningkatan itu didorong kinerja operasional, efisiensi, dan kontribusi pendapatan atas divestasi sebagian saham di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Beban keuangan tercatat turun 1,8% secara tahunan dari Rp4,4 triliun menjadi Rp4,3 triliun. Hal ini disebabkan oleh penurunan suku bunga pinjaman sejalan dengan restrukturisasi yang telah efektif dan divestasi ruas Tol Bocimi.
“Kami berharap usai RUPST, Waskita Karya bisa berlari lebih kencang lagi untuk mengejar sejumlah target pemulihan,” ujar Ermy.
Adapun RUPST 2025 memutuskan tidak ada perubahan susunan direksi dan komisaris guna melanjutkan sejumlah strategi peningkatan kinerja.
Berikut jajaran komisaris dan direksi Waskita Karya:
Komisaris
- Komisaris Utama/Independen: Heru Winarko
- Komisaris Independen: Muhamad Salim
- Komisaris Independen: Muradi
- Komisaris Independen: Addin Jauharudin
- Komisaris: Dedi Syarif Usman
- Komisaris: T. Iskandar
Direksi
- Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
- Direktur Keuangan: Wiwi Suprihatno
- Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital: Rudi Purnomo
- Direktur Risk Management, Legal & QHSE: Anton Rijanto
- Direktur Operasi I: Ari Asmoko
- Direktur Operasi II: Dhetik Ariyanto
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.