Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) berencana untuk membagikan dividen tunai senilai Rp162,11 miliar.
Rencana pembagian dividen tunai tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada hari ini, Senin (28/4/2025).
Direktur Keuangan PRDA Liana Kuswandi mengatakan bahwa perusahaan akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham yang sebanyak 937,5 juta saham.
"Pembagian dividen tunai sebesar Rp162,11 miliar atau sebesar 60% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024," katanya dalam Public Expose PRDA di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Dia mengatakan bahwa dengan ketentuan tersebut maka setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp172,92 dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku.
Berdasarkan Laporan Keuangan, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) mengantongi laba bersih Rp270,19 miliar pada 2024 saat pendapatan dari kontrak pelanggan naik tipis.
Baca Juga
Laba bersih itu naik 3,97% year-on-year (YoY) dari laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PRDA pada 2023 sebesar Rp259,87 miliar.
Profitabilitas itu diperoleh dari pendapatan yang mencapai Rp2,25 triliun pada 2024 atau naik tipis dari Rp2,22 triliun pada 2023.
PRDA mencatat kontribusi pendapatan terbesar dari segmen pelanggan business to consumer (B2C) sebesar 58%. Selain itu, PRDA mencatat kontribusi pendapatan dari permintaan tes rutin sebesar Rp1,57 triliun atau menyumbang 69% dari total pendapatan perseroan.
Hingga akhir 2024, Prodia terus memperluas jangkauan layanan dengan total 354 outlet yang tersebar di 80 kota di 34 provinsi Indonesia. Selain ekspansi jaringan, Prodia terus mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk mendukung pertumbuhan bisnis, termasuk ekspansi outlet, rehabilitasi dan renovasi bangunan, keperluan relokasi, serta pengembangan operasional IT.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.