Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (23/4/2025). Saham BBRI, GOTO, hingga TLKM naik ke zona hijau pagi ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 6.589,32. IHSG bergerak pada rentang 6.588-6.606 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 248 saham menguat, 78 saham melemah, dan 188 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik menjadi Rp11.491 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terpantau menjadi salah satu saham yang naik hari ini, dengan menguat 1,10% ke level Rp3.670 per saham. Sebanyak 32,7 juta saham BBRI ditransaksikan, dengan nilai mencapai Rp120,1 miliar.
Penguatan juga dialami oleh saham BBCA yang naik 0,88% ke level Rp8.575, saham BMRI menguat 1,06% ke level Rp4.770, saham GOTO yang juga menguat 1,27% ke level Rp80, dan saham TLKM yang naik 1,57% ke level Rp2.590 pagi ini.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan dari global, indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound lebih dari 2,5% pada Selasa (22/4/2025). Technical rebound tersebut didorong oleh pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent bahwa de-eskalasi perang tarif atau perang dagang antara AS dengan China akan terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga
Tarif impor luar biasa tinggi yang diterapkan oleh masing-masing negara diperkirakan tidak akan bertahan lama. Pasar menilai melalui pernyataan tersebut, AS mendorong negosiasi antara AS dengan China.
Dari dalam negeri, reli harga emas menopang penguatan gold-related stocks. Sementara saham-saham energi ditopang oleh dua faktor, yaitu ekspektasi berlanjutnya rebound harga minyak karena pengaruh sanksi terhadap Iran dan batu bara akibat pengaruh potensi peningkatan permintaan dampak ekspektasi de-eskalasi perang tarif AS dengan Tiongkok, serta ekspektasi dividen dengan yield besar pada saham-saham energi tersebut.
Dengan koreksi harga emas saat ini, Valdy mencermati penguatan harga gold-related stocks mungkin lebih terbatas.
Sementara itu, isu dividen dan ekspektasi pemulihan demand masih akan menopang penguatan harga saham-saham energi.
"Cermati peluang re-entry ke saham-saham bank yang cenderung menguji support level pasca tanggal cum dividend," kata Valdy.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.