Bisnis.com, JAKARTA — PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) mengatur strategi guna mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba 10% pada 2025.
Direktur Trisula Textile Industries Lukas Ginting mengatakan bahwa perseroan optimistis dapat mencapai target pertumbuhan 10% pada tahun ini.
"Target perseroan tahun 2025 untuk top dan bottom line tumbuh 10%, dan untuk mencapai target tersebut perseroan melakukan beberapa strategi," katanya kepada awak media saat paparan publik, Selasa (15/4/2025).
Dia menjelaskan bahwa strategi pertama perseroan, yakni berencana untuk melakukan peremajaan mesin dengan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Strategi kedua, yaitu dari research and development (R&D). Perseroan akan melakukan pengembangan produk yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
“[Ketiga] akan membangun Trisula Innovation Center (TIC) untuk mempercepat inovasi yang lebih terintegrasi dari sektor tekstil hingga garmen,” ujarnya.
Baca Juga
Kemudian strategi keempat, dia mengungkap bahwa perseroan juga akan melakukan konsolidasi back office untuk meningkatkan efektivitas operasional, dan secara konsisten memperkenalkan produk baru di divisi retail untuk memperluas pangsa pasar.
Untuk diketahui, BELL mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp8,80 miliar pada 2024 naik sebesar 0,46% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp8,76 miliar pada 2023.
Sejalan dengan itu, BELL membukukan penjualan bersih sebesar Rp584,89 miliar pada 2024, naik 9% yoy dibandingkan Rp538,59 miliar pada 2023. Pendapatan BELL ditopang dari segmen manufaktur, distribusi, ritel, dan seragam.
Segmen manufaktur BELL membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 19% yoy menjadi Rp300,8 miliar pada 2024 dari Rp252,8 miliar pada 2023.
Sementara itu, segmen distribusi susut sebesar 7,59% yoy menjadi Rp187,2 miliar pada 2024 dari Rp202,6 miliar pada 2023.
Lalu, segmen ritel BELL, melalui merek JOBB dan Jack Nicklaus mencatatkan pertumbuhan 15,2% yoy menjadi Rp185,6 miliar pada 2024 dari Rp161 miliar pada 2023.
Kemudian untuk segmen seragam mencatatkan penurunan sebesar 3,3% yoy menjadi Rp97,52 miliar pada 2024 dari Rp100,9 miliar pada 2023.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.