Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM NOTES: Borong Saham Batu Bara, MSCI Mei 2025, Prabowo Soal Grup Salim

Aksi borong saham batu bara, anggota indeks MSCI Mei 2025, hingga Presiden Prabowo Subianto puji Grup Salim.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Anthoni Salim kepada awak media seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa (LB) di Jakarta. Bisnis
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Anthoni Salim kepada awak media seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa (LB) di Jakarta. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Semarak belanja saham batu bara, anggota indeks MSCI 2025, hingga pujian Presiden Prabowo Subianto untuk Grup Salim.

Ragam ulasan yang dapat disimak melalui artikel Bisnis Indonesia Premium berikut:

1. Aksi Investor Kakap di Saham Batu Bara RI Usai Perintah Eksekutif Trump

Manuver investor raksasa di saham-saham batu bara Indonesia usai Presiden AS Donald Trump beri perintah eksekutif untuk memoles sektor emas hitam.

Baca selengkapnya di sini.

PREMIUM NOTES: Borong Saham Batu Bara, MSCI Mei 2025, Prabowo Soal Grup Salim

2. Gagal Masuk MSCI, Saham BREN, CUAN, PTRO Bakal Bergejolak?

Morgan Stanley mengumumkan bahwa saham BREN, CUAN, PTRO tak masuk indeks MSCI periode Mei 2025.

Baca selengkapnya di sini.

Morgan Stanley
Morgan Stanley

3. Prabowo Puji Grup Salim Tak Andalkan Pasar AS, Intip Pengiriman Indomie Cs ke Afrika

Prabowo apresiasi Grup Salim ekspor Indomie ke Afrika, dorong diversifikasi pasar agar tak tergantung pada Amerika Serikat.

Baca selengkapnya di sini.

Prabowo
Prabowo

4. Goldman’s Latest Stock Outlook and Target Prices for BBRI, BBCA, BMRI, BBNI

Goldman Sachs’ April review on Indonesian banks gave neutral ratings for state-owned banks BBRI, BMRI, and BBNI, in addition to a “Buy” rating for BBCA.

Baca selengkapnya di sini.

Goldman
Goldman

5. Boycott Impact Hits Starbucks (MAPB), Unilever (UNVR), Pizza Hut (PZZA) as 2024 Profits Slide

MAPB, PZZA, and UNVR experienced losses or declining profits in 2024, largely driven by the impact of boycott movements and weakening consumer demand.

Baca selengkapnya di sini.

Unilever
Unilever

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper