.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten seperti pengelola jalan tol PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) hingga transportasi seperti PT Blue Bird Tbk. (BIRD) mendapatkan suntikan tenaga kinerja bisnisnya seiring dengan momen mudik lebaran. Bagaimana kemudian gerak sahamnya?
Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan salah satu emiten yang paling terdongkrak oleh momen mudik Lebaran adalah JSMR. Diketahui, JSMR menghasilkan peningkatan pendapatan pada 2024 sebesar 23% secara tahunan (year on year/yoy) yang dikontribusi pertumbuhan kuat sebesar 58% yoy dari pendapatan jalan tol baru ruas Semarang - Batang dan ruas Solo - Ngawi sebagai penyumbang utama.
Selain itu, penyesuaian tarif tol berperan signifikan dalam pertumbuhan pendapatan JSMR, dengan tol Jakarta - Cikampek sebagai kontributor terbesar yang mengalami kenaikan sebesar 35% tahun lalu.
"Kami perkirakan akan ada lonjakan lalu lintas dan peningkatan pendapatan tol selama musim mudik Idulfitri. Secara historis, efek musiman ini telah menyebabkan peningkatan pendapatan tol dengan CAGR [compound annual growth rate] sebesar 17,3% dari 2022 sampai 2024," ujar Liza kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, tahun ini ia memperkirakan arus mudik bakal turun dari biasanya, dikarenakan kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini cenderung harus mengencangkan ikat pinggang alias berhemat. "Mengingat sedang maraknya PHK massal membuat daya beli masyarakat semakin lemah, serta berdekatan dengan tahun ajaran baru yang berarti akan ada keperluan biaya masuk sekolah," tutur Liza.
Sebelumnya, Kiwoom Sekuritas menilai momen mudik Lebaran juga memberi dorongan bagi emiten transportasi seperti PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD).
Baca Juga
Hal ini didorong oleh lonjakan permintaan perjalanan selama mudik, saat emiten berpotensi mendapat keuntungan dari peningkatan jumlah penumpang dan layanan logistik.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan emiten transportasi dan logistik akan mendapatkan peluang pertumbuhan kinerja bisnis, apabila didukung oleh tingkat mobilitas dan konektivitas yang lebih tinggi.
"Apalagi jika pemerintah terus membangun infrastruktur. Emiten transportasi dan logistik akan dapat benefit dan bisa menekan operating expense," jelas Nafan.
Namun, terdapat tantangan bagi emiten transportasi pada tahun ini, yakni tingkat kompetisi, serta stabilitas pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, gerak saham JSMR, ASSA, hingga BIRD masih lesu pada awal tahun ini. Harga saham JSMR melemah 2,45% pada perdagangan, Kamis (27/3/2025) ke level Rp3.980 per lembar. Harga saham JSMR pun melemah 8,08% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Kemudian, harga saham ASSA jeblok 5,36% pada perdagangan hari ini ke level Rp530 per lembar. Harga saham ASSA pun melemah 23,19% ytd.
Lalu, harga saham BIRD menguat 1,33% pada perdagangan hari ini ke level Rp1.520 per lembar. Namun, harga saham BIRD melemah 5,59% ytd.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
