Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Siloam (SILO) Cetak Laba Rp902 Miliar Sepanjang 2024, Turun 25,5%

Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencetak laba bersih Rp902,1 miliar sepanjang 2024 atau turun 25,5% secara tahunan.
Vice President PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) Caroline Riady saat meresmikan Labuan Bajo International Medical Centre/Bisnis-Rahayuningsih
Vice President PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) Caroline Riady saat meresmikan Labuan Bajo International Medical Centre/Bisnis-Rahayuningsih

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rumah sakit, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencetak penurunan laba bersih sepanjang 2024 kendati berhasil membukukan kenaikan pendapatan.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, SILO membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp902,1 miliar, turun 25,5% secara tahunan (YoY) dibandingkan laba bersih 2023 sebesar Rp1,21 triliun.

Meski laba bersih susut, pendapatan SILO justru meningkat 9,1% yoy dari Rp11,19 triliun pada 2023 menjadi Rp12,2 triliun pada 2024.

Lebih rinci, pendapatan SILO ditopang dari rawat inap yang berkontribusi sebesar Rp6,7 triliun pada 2024 naik 5% yoy dari Rp6,3 triliun pada 2023. Lalu, dari rawat jalan berkontribusi Rp5,4 triliun pada 2024 naik 14,4% yoy dari Rp4,8 triliun pada 2023.

Apabila dirinci, untuk pendapatan dari rawat inap pada 2024 diperoleh dari obat dan perlengkapan medis sebesar Rp2,3 triliun, dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli  sebesar Rp2 triliun, dari fasilitas rumah sakit sebesar Rp785,8 miliar, dari kamar rawat inap Rp798,7 miliar, kamar operasi Rp313,6 miliar, dan pendapatan administrasi Rp421,7 miliar.

Selanjutnya, untuk pendapatan dari rawat jalan pada 2024 diperoleh dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli sebesar Rp3,16 triliun, dari obat dan perlengkapan medis sebesar Rp1,8 triliun, dari fasilitas rumah sakit sebesar Rp162 miliar, dan dari pendapatan administrasi sebesar Rp293,7 miliar.

Presiden Direktur Siloam David Utama, mengatakan bahwa SILO terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan sepanjang 2024, yang mencerminkan keberhasilan implementasi inisiatif strategis.

"Dengan peluncuran strategi Next Generation Siloam (NGS), kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien sambil meningkatkan operasional rumah sakit guna memastikan stabilitas keuangan jangka panjang," katanya dalam keterangan, Rabu (27/3/2025).

Menurutnya, perseroan saat ini memprioritaskan operasional dan mengembangkan program klinis NGS yang akan menjadi katalisator dalam menetapkan tolok ukur baru dalam layanan kesehatan dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Kemudian, untuk beban pokok pendapatan SILO juga naik 9% yoy menjadi Rp7,3 triliun pada 2024 dari Rp6,7 triliun pada 2023.

Selain itu, SILO juga mencatatkan laba bruto yang meningkat 9,1% menjadi Rp4,8 triliun pada 2024 dibandingkan Rp4,4 triliun pada 2023.

Total aset SILO tercatat sebesar Rp14,2 triliun pada 2024 naik 29,3% dari Rp10,9 triliun pada 2023. Jumlah liabilitas SILO sebesar Rp5,4 triliun pada 2024 naik 85,8% dibandingkan dengan Rp2,9 triliun pada 2023.

Kemudian, total ekuitas SILO mengalami peningkatan 8,7% menjadi Rp8,7 triliun pada 2024 dari Rp8 triliun pada 2023.

Sementara itu, di lantai bursa, saham SILO terlihat melonjak 2,49% ke level harga Rp2.470 per saham pada sesi I perdagangan, Kamis (27/3/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper