Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) atau RS Siloam menyampaikan rencana mengambil alih aset rumah sakit First REIT di Indonesia.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Siloam International Hospitals Ratih Hadiwinoto mengatakan berdasarkan LOI (Letter of Intent), SILO telah menyampaikan proposal awal yang tidak mengikat untuk melakukan pengambilalihan atas portofolio aset rumah sakit First REIT di Indonesia.
"Perseroan merupakan penyewa existing dan operator dari portofolio aset rumah sakit First REIT di Indonesia," tulis Ratih, Selasa (14/1/2025).
Dia melanjutkan, LOI tersebut telah diterima dan dikonfirmasi oleh manajer tertanggal 13 Januari 2025. Rencana transaksi ini akan tunduk pada kesepakatan tentang dan finalisasi atas, dokumen transaksi definitif, yang akan tunduk pada negosiasi komersial dan kondisi-kondisi prasyarat sebelum penyelesaian tertentu yang akan disepakati di antara para pihak.
Rencana transaksi ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Rencana Transaksi ini diharapkan membawa dampak positif bagi perseroan dan sejalan dengan rencana ekspansi bisnis dan strategi perseroan," ujar Ratih.
Berdasarkan Laporan Keuangan, SILO mencatat kenaikan pendapatan bersih 10,8% sebesar Rp7,06 triliun hingga kuartal III/2024.
Pendapatan bersih Siloam didorong oleh peningkatan volume rawat inap dan rawat jalan, serta peningkatan efisiensi operasional di seluruh jaringan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap Siloam meningkat 9,8% mencapai 244.976 pasien, hari rawat inap naik 9,0% menjadi 759.695 hari, dan volume rawat jalan naik 9,7% sebanyak 3.163.707 kunjungan hingga kuartal III/2024.
Adapun laba bersih SILO juga meningkat yakni 10,6% menjadi Rp977,8 miliar hingga kuartal III/2024. EBITDA juga bertumbuh 8,2% sebesar Rp2,11 triliun hingga kuartal III/2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.