Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) alias BNI bergeliat menjelang rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari ini, Rabu (26/3/2025). Adapun, salah satu mata acara RUPST BBNI adalah tebadan dividen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BBNI melejit 7,18% ke level Rp4.180 pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (26/3/2025). Meskipun, harga saham BBNI masih di zona merah, atau turun 3,91% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Namun demikian, saham BBNI masih ditinggalkan oleh investor asing. Tercatat, nilai jual bersih atau net sell asing di saham BBNI mencapai Rp85,7 miliar pada perdagangan kemarin, Selasa (25/3/2025). Alhasil, net sell asing di saham BBNI mencapai Rp2,59 triliun ytd.
Geliat saham BBNI pada hari ini terjadi seiring dengan momentum RUPST. BBNI menyelenggarakan RUPST pada hari ini, di Menara BNI, Pejompongan, Jakarta Pusat mulai pukul 10.00 WIB.
Di antara mata acara RUPST bank pelat merah itu adalah tebaran dividen untuk tahun buku 2024. BBNI pun telah ancang-ancang tebaran dividen.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memperkirakan rasio pembagian dividen BNI tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%. Ia mengatakan perseroan berupaya meningkatkan rasio tebaran dividen atau dividend payout ratio di atas 50%, seiring dengan tingkat permodalan perseroan yang dinilai memadai.
“Kami nanti akan lihat kemampuan [modal] sampai lima tahun ke depan. Saya rasa dengan kami naikkan dividen sedikit juga enggak akan ada isu,” katanya kepada wartawan pada beberapa waktu lalu.
Mengacu tahun lalu, BNI menebar dividen 50% dari laba, senilai Rp10,45 triliun atau Rp280,49 per saham.
Pada tahun buku 2024, BBNI secara konsolidasi mencatatkan laba bersih Rp21,5 triliun. Capaian laba ini naik 2,7% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan capaian tahun lalu sebesar Rp21,11 triliun.
Adapun, Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai pasar telah merespon positif pelaksanaan RUPST bank pelat merah pekan ini, termasuk BBNI. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pun diproyeksikan terdongkrak.
"Terdapat peluang rebound lanjutan IHSG ke kisaran 6.300-6.330 di Rabu (26/3/2025)," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas.
IHSG diproyeksikan mencatatkan level resistance di 6.370, pivot 6.250, serta level support 6.100 pada perdagangan hari ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.