Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan diselimuti sejumlah katalis pekan depan, mulai dari pengumuman pengurus Danantara hingga agenda rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) emiten bank-bank negara.
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa struktur kepengurusan lembaga baru tersebut akan diumumkan pada pekan depan, Senin (24/3/2025).
“[Struktur organisasi Danantara akan diumumkan] Senin jam 12 siang,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (21/3/2025).
Rosan belum membeberkan detail lebih lanjut terkait lokasi acara pengumuman tersebut. Ketika ditanya apakah pengumuman itu akan dilaksanakan di Istana Negara, dia hanya menjawab akan segera menyampaikannya dalam waktu dekat.
Sementara itu, RUPST Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga berlangsung pada pekan depan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan menjadi yang pertama menggelar rapat pada Senin (24/3/2025).
Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengadakan RUPST pada Selasa (25/3/2025), diikuti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang dijadwalkan pada 26 Maret 2025.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG akan bergerak dalam pola konsolidasi pada pekan depan dengan rentang support berada pada level 6.200, pivot di 6.250, dan resistance di 6.300.
Pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (21/3), IHSG ditutup melemah sebesar 1,93% menuju level 6.253,179. Secara teknikal, kata Valdy, terdapat pelebaran negative slope pada MACD, sementara Stochastic RSI berada pada pivot area.
“Lami memperkirakan IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang level 6.200-6.300 pada perdagangan awal pekan depan,” tuturnya dalam publikasi riset harian.
Dari Amerika Serikat (AS), pasar mencermati rilis data S&P Global Manufacturing dan Services PMI Flash untuk Maret 2025 yang akan diumumkan pada Senin (24/3/2025).
Data itu diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan dengan Februari 2025, yang mengindikasikan perlambatan aktivitas manufaktur dan jasa di AS.
Dari kawasan Eropa, pasar turut mengantisipasi rilis data Manufacturing dan Services PMI Flash untuk Maret 2025 di beberapa negara utama, yang juga diproyeksikan mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, Inggris dijadwalkan merilis data inflasi Februari 2025 pada Selasa (25/3/2025), yang diproyeksikan stabil di level 3% secara tahunan (year on year/YoY).
Dari kawasan Asia, pasar tengah mencermati rilis data Jibun Bank Manufacturing PMI Flash untuk Maret 2025 di Jepang, yang diperkirakan naik ke 49,4 dari level 49,0 pada Februari 2025. Meskipun masih berada di zona kontraksi, data tersebut menunjukkan adanya perbaikan dalam sektor manufaktur Jepang.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.