Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah terus memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami koreksi hingga 6,2%.
Dia mengamini bahwa, beberapa faktor global dan domestik menjadi penyebab utama pelemahan pasar saham yang terjadi pada siang hari ini, Selasa (18/3/2025).
"Tentu kami melihat secara global, besok ada FOMC [Federal Open Market Committee] meeting dan tentu PAR Market juga masih menunggu. Kedua rapat Gubernur Bank Indonesia tentu juga akan ditunggu publik," ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (18/3/2025).
Lebih lanjut, Airlangga juga menyebut bahwa penurunan IHSG terjadi karena beberapa saham mengalami penurunan signifikan akibat laporan keuangan atau informasi yang beredar di pasar.
“Ini ada satu grup lah yang turunnya cukup dalam," tambahnya.
Seiring dengan koreksi IHSG yang cukup dalam, Airlangga juga menyatakan bahwa aturan auto halt 5% yang sebelumnya diterapkan saat pandemi Covid-19 perlu dikaji ulang.
Baca Juga
“Itu kan kemarin diberlakukan saat Covid-19, tentu ini perlu ada review juga mengenai regulasi tersebut," imbuhnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan bahwa perkembangan perekonomian, termasuk kondisi IHSG, akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Namun, dia menilai bahwa secara fundamental ekonomi Indonesia masih kuat, dan pergerakan saham yang naik turun merupakan hal yang wajar dalam dinamika pasar global.
“penurunan ini kan di berbagai negara saham naik turun biasa, saat saham-saham yang negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam. Nah sekarang mungkin sekarang kemarin kita belum terlau kena, baru berimbas satu dua hari ini,” pungkas Airlangga.