Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 3,42%, Saham Emiten Prajogo Pangestu BREN hingga TPIA Rontok

Deretan saham besutan konglomerat Prajogo Pangestu, dari BREN hingga TPIA kompak ambrol pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025).
Prajogo Pangestu. Bisnis
Prajogo Pangestu. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Deretan saham emiten-emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, dari PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) hingga PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) kompak ambrol pada perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BREN jeblok 7,42% ke level Rp5.300 pada perdagangan sesi pertama hari ini hingga pukul 09.50 WIB. Di level itu, harga saham BREN pun kian jeblok, melorot 42,86% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak perdagangan perdana 2025.

Harga saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) juga ambrol 8,36% ke level Rp6.300 per saham. Saham CUAN sudah turun 43,37% YtD.

Selain itu, harga saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) jeblok 4,52% ke level Rp740 per saham pada perdagangan sesi pertama hari ini. Alhasil, saham BRPT pun melorot 19,57% YtD.

Begitu pula dengan saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) yang mencatatkan pelemahan harga 8,79% ke level Rp2.500. Harga saham PTRO turun 9,5% sepanjang tahun berjalan 2025.

Bahkan, harga saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) ambrol 10,15% ke level Rp5.975 per saham pada perdagangan sesi pertama hari ini. Akibatnya, harga saham TPIA juga melemah 20,33% YtD.

Merosotnya saham TPIA terjadi setelah perseroan mengumumkan laporan keuangan 2024. Seperti diberitakan Bisnis, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mencatatkan peningkatan kerugian bersih sepanjang tahun 2024.

TPIA membukukan kerugian US$69,16 juta, atau setara dengan Rp1,11 triliun (kurs Jisdor Rp16.157 per dolar AS 31 Desember 2024). Kerugian bersih itu membengkak dari tahun buku 2023 yang sebesar US$33,57 juta. 

Rugi TPIA meningkat sejalan dengan pendapatan Chandra Asri yang tercatat turun 17,34% year-on-year (YoY) menjadi US$1,78 miliar atau setara dengan Rp28,8 triliun. Sebagai perbandingan, TPIA membukukan pendapatan sebesar US$2,15 miliar pada 2023.

Jebloknya saham emiten-emiten milik Prajogo Pangestu sejalan dengan kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang merosot.

Hingga pukul 10.30 WIB, IHSG anjlok 3,42% atau 221,33 poin ke level 6.250,61. IHSG bermanuver di kisaran 6.240-6.484 pada sesi I perdagangan hari ini. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper