Bisnis.com, JAKARTA — Emiten emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan tinggi labanya pada 2025. Untuk itu, HRTA menyiapkan sederet strategi.
Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi Thendra Crisnanda mengatakan pada 2024, kinerja laba HRTA telah bertumbuh seiring dengan strategi penjualan yang optimal.
Berdasarkan laporan keuangan, laba HRTA naik 16,21% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp301,91 miliar per kuartal III/2024. Sementara, penjualan neto HRTA Rp13,29 triliun per kuartal III/2024, bertumbuh 42,43% yoy.
Pada tahun ini, HRTA menargetkan capaian kinerja keuangan lebih tinggi lagi, di mana HRTA menargetkan dapat meraup pertumbuhan laba bersih sekitar 40% sampai dengan 50%. Lalu, pendapatan ditargetkan tumbuh 50% sampai 60%.
HRTA juga membidik penjualan emas lebih besar lagi pada 2025. "Kami harapkan penjualan bertumbuh, dari 15 ton di 2024, menjadi 20 ton hingga 21 ton pada 2025," kata Thendra dalam Media Gathering & Iftar bersama Hartadinata Abadi pada Rabu (12/3/2025).
Direktur Business & Operation Hartadinata Abadi Yudho Jatmiko menyatakan sebagai upaya mencapai ragam target tersebut, HRTA menyiapkan sederet strategi. Pertama, meningkatkan kinerja perusahaan sebagai pemain kunci dalam ekosistem bank emas atau bullion bank di Indonesia.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto telah resmi meluncurkan bullion bank pada akhir bulan lalu. Bullion bank merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi besar emas Indonesia dan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah.
Bank emas itu dibentuk dengan payung hukum Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) yang disahkan pada 12 Januari 2023. Aturan ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17/2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.
Strategi kedua, membangun citra merek HRTA melalui pemasaran strategis dan inovasi. Ketiga, mengembangkan desain perhiasan yang lebih otentik untuk meningkatkan permintaan.
Keempat, mengupayakan sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) untuk produk emas batangan guna meningkatkan daya saing global.
Kelima, menjalin sinergi dengan penambang lokal untuk mengamankan bahan baku berkualitas. Keenam, mengembangkan pabrik terintegrasi guna meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
"Kami terus berkomitmen untuk menghadirkan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan memberikan manfaat bagi para investor serta industri emas nasional,” ujar Yudho.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.