Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025

IHSG berpeluang rebound menguji level 6.686-6.762 pada perdagangan Selasa (11/3/2025). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound menguji level 6.686-6.762 pada perdagangan Selasa (11/3/2025), usai ditutup melemah pada sesi kemarin. Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.

Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup melemah 0,57% ke level 6.598 pada perdagangan awal pekan, Senin (10/2/2025), yang masih disertai dengan munculnya tekanan jual, posisi IHSG pun kembali berada di bawah MA20. MNC memperkirakan, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave [y] dari wave B.

"Sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji 6.686-6.762 sebagai area penguatan terdekatnya membentuk bagian dari wave B," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset, Selasa (11/3/2025).

Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 6.361, 6.246, sedangkan level resistansi berada pada rentang 6.698, 6.818.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah BUMI, ESAA, MAPI dan PTBA.

Goldman Sachs Turunkan Peringkat Saham RI

Sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. tercatat telah menurunkan peringkat pasar saham serta obligasi Indonesia didorong oleh kekhawatiran dampak tekanan perdagangan global hingga pembentukan sovereign wealth fund (SWF) baru RI Daya Anagata Nusantara (Danantara). 

Bank investasi asal Amerika Serikat itu menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight. Goldman Sachs juga menurunkan peringkat surat obligasi negara bertenor 10 tahun sampai 20 tahun menjadi neutral, setelah sebelumnya obligasi tersebut merupakan yang paling disukai pasar.

Penurunan peringkat atas saham dan obligasi Indonesia dilakukan Goldman Sachs setelah bank investasi itu salah satunya dipicu oleh risiko fiskal. Goldman Sach menaikkan perkiraan defisit fiskal untuk Indonesia pada 2025 menjadi 2,9% dari produk domestik bruto (PDB), di mana sebelumnya defisit fiskal diproyeksikan 2,5% dari PDB. 

Lebih lanjut, Goldman Sachs menilai pasar Indonesia mengalami tekanan dalam beberapa bulan terakhir didorong oleh sejumlah faktor. Terdapat kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global dan melemahnya ekonomi domestik yang telah membuat investor lari dari pasar.

Selain itu, terdapat kekhawatiran atas ekonomi domestik setelah Presiden RI Prabowo Subiantomengumumkan serangkaian langkah seperti realokasi anggaran, pembentukan Danantara, hingga perluasan kebijakan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Sederet langkah itu dinilai dapat memperburuk defisit.

Belum rilisnya laporan APBN periode Januari 2025 juga telah membuat para investor mempertanyakan keadaan keuangan pemerintah setelah langkah kebijakan yang diambil oleh Prabowo.

Untuk pasar obligasi, Goldman Sachs menilai obligasi jangka panjang akan mengalami tekanan di tengah meningkatnya risiko fiskal.

"Kami sekarang melihat ruang terbatas untuk kinerja yang lebih baik pada aset fixed income," kata Strategist dari Goldman Sachs Kenneth Ho dan Sandra Yeung dilansir dari Bloomberg pada Senin (10/3/2025).

Pasar saham Indonesia juga dinilai telah menjadi salah satu yang berkinerja terburuk di dunia pada tahun ini. Nilai tukar rupiah baru-baru ini juga menyentuh level terendah dalam 5 tahun terakhir.

Ditambah, laba emiten yang lebih lemah serta likuiditas perbankan yang ketat membawa tekanan pada pasar. 

Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih di zona merah, melemah 6,27% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak perdagangan perdana 2025 sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu di level 6.636.

Pasar saham Indonesia juga masih mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp22,34 triliun sepanjang tahun berjalan 2025.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

09:01 WIB
IHSG dibuka anjlok 1,44%

IHSG dibuka anjlok 1,44% atau 94,89 poin menuju level 6.503,31 pukul 09.01 WIB.

Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.499 hingga 6.598.

Sebanyak 67 saham menguat, 260 melemah dan 174 saham stagnan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper