Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) mencatatkan penurunan mingguan terburuk dalam beberapa bulan terakhir pekan lalu di tengah ketidakpastian dari kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump.
Meskipun begitu, Wall Street bangkit dari tekanan awal dan ditutup menguat pada Jumat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan ekonomi masih berada dalam kondisi yang baik.
Melansir Reuters, Senin (10/3/2025), indeks S&P 500 merosot 3,1% dalam sepekan terakhir, sedangkan indeks Nasdaq turun 3,45% dan Dow kehilangan 2,37%. Indeks Russell 2000, yang mengukur saham-saham berkapitalisasi kecil,anjlok 3,86%.
Penurunan mingguan S&P 500 ini merupakan yang terbesar sejak September, sementara S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan tiga pekan berturut-turut—tren negatif terpanjang sejak pertengahan 2023.
Adapun pada perdagangan Jumat, indeks Dow Jones menguat 222,64 poin (0,52%) ke 42.801,72, S&P 500 naik 31,68 poin (0,55%) ke 5.770,20, dan Nasdaq melonjak 126,97 poin (0,70%) ke 18.196,22.
Powell menegaskan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga dan mengungkapkan kekhawatiran terhadap kebijakan ekonomi Trump. Pasar saham bergolak sepanjang pekan akibat ketidakpastian tarif impor dari Kanada, Meksiko, dan China.
Baca Juga
Managing partner Harris Financial Group Jamie Cox mengatakan Powell menyuarakan perasaan yang sama dengan banyak pelaku pasar, yakni kebijakan ekonomi Trump mungkin saja berhasil dalam jangka panjang, tetapi perubahan yang cepat dan tidak terduga membuat perencanaan menjadi sulit.
"Jadi, tindakan terbaik ketika hal itu terjadi adalah wait and see," ungkapnya.
Pasar saham sempat anjlok di awal sesi perdagangan, tetapi berbalik menguat setelah komentar Powell. Meski begitu, ketiga indeks utama tetap mencatat pelemahan mingguan, dengan Nasdaq memasuki tren koreksi setelah turun 10% dari level tertinggi Desember.
Sektor utilitas, energi, teknologi, dan industri menjadi pendorong utama S&P 500, sementara saham sektor konsumsi, keuangan, dan barang kebutuhan pokok menjadi hambatan terbesar.
Data ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan pertumbuhan lapangan kerja pada Februari, tetapi lonjakan angka pengangguran ke 4,1% menambah kekhawatiran akan daya tahan ekonomi. Morgan Stanley dan Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan AS di tengah lemahnya belanja konsumen.
Trump mengumumkan penangguhan tarif selama empat minggu bagi impor dari Kanada dan Meksiko, meski perang dagang dengan China masih berlangsung. Sejumlah tarif balasan dan hambatan perdagangan baru diperkirakan akan berlaku dalam beberapa pekan ke depan.