Bisnis.com, JAKARTA – Indeks sektoral teknologi atau IDX Techno tercatat melesat 81,83% sejak awal tahun, jauh melampaui pergerakan indeks lainnya. Adapun, saham seperti WIFI, DCII, hingga GOTO menjadi pendorong dari penguatan indeks ini.
Head of Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan penguatan signifikan sektor teknologi ditopang oleh beberapa emiten yang memiliki aksi korporasi.
"Hal tersebut mendorong spekulasi pasar dan pada akhirnya membuat harga saham menguat signifikan," kata Audi, Jumat (7/3/2025).
Audi mencermati sejumlah saham yang naik signifikan tersebut seperti yang telah menguat yaitu PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) meroket 266% sejak awal tahun atau year to date (YTD). Kapitalisasi pasar atau market caps dari DCII pun tercatat Rp368 triliun.
Kiwoom Sekuritas melihat penguatan ini didorong adanya wacana aksi stock split dan pengembangan data center dengan project DCI Hyperscale 3 Sky di Bintan yang diperkirakan memiliki kapasitas daya lebih dari 1.000 MW.
Kemudian saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) afiliasi Hashim Djojohadikusumo melonjak lebih tinggi lagi sebesar 465% YTD dengan market caps Rp5,47 triliun. Menurutnya penguatan signifikan ini didorong setelah masuknya Hashim Djojohadikusumo yang mengambil alih 45% saham induk usaha WIFI.
Baca Juga
"Setelah aksi tersebut, dilakukan pengumuman ekspansi ke wilayah Asia dan ini direspons positif oleh pasar," ujarnya.
Kemudian penguatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebesar 20% YTD dan market caps Rp98,8 trilun turut memberi daya terhadap laju indeks IDX Techno. Penguatan saham ini akibat tren pertumbuhan kinerja yang terus positif dan nilai EBITDA 9 bulan 2024 sebesar Rp137 miliar dibandingkan 9 bulan 2023 yang negatif Rp942 miliar. Aksi efisiensi operasional yang dijalankan berdampak positif pada kinerja perusahaan.
"Selain emiten diatas, kami melihat juga sentimen dari kinerja yang positif, seperti laba bersih dari EMTK naik 372% secara tahunan, BUKA 23% secara tahunan, MLPT naik 64% secara tahunan," ucapnya.
Audi memenilai sejumlah sentimen yang akan berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan teknologi ini secara umum adalah pemangkasan BI rate yang dapat terjadi di tahun ini sebesar 50-75 bps.
Hal ini seiring dengan suku bunga acuan di AS yang mulai direlaksasi dan akan berdampak positif karena biaya dana atau cost of fund dapat ditekan dan mendorong ekspansi dengan pendanaan yang lebih proporsional.
Sentimen lainnya adalah permintaan kebutuhan data center dan inovasi teknologi yang terus berkembang untuk bisnis emiten teknologi akan turut diapresiasi oleh pelaku pasar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.