Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing terpantau masih berselera untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia, terutama di pasar surat utang. Adapun, di pasar saham investor asing masih melanjutkan aksi jual bersih atau net sell.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan adanya aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan RI senilai Rp8,99 triliun pada pekan pertama Maret 2025, utamanya melalui SBN.
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, kata Ramdan, hanya investor yang menempatkan dananya di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang melakukan aksi jual.
“Berdasarkan data transaksi 3-6 Maret 2025, nonresiden tercatat beli neto senilai Rp8,99 triliun, terdiri atas beli neto Rp0,34 triliun di pasar saham, Rp9,53 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp0,88 triliun di SRBI,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Sementara itu, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp2,5 triliun selama sepekan terakhir di pasar saham. Sejumlah saham seperti MDKA, BMRI, hingga INKP menjadi sasaran jual investor asing pekan lalu.
Melansir data RTI Infokom, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp2,57 triliun di seluruh pasar selama periode 3-7 Maret 2025. Sementara itu, secara year to date atau sejak awal tahun, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp21,55 triliun.
Baca Juga
Adapun selama sepekan, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menjadi saham dengan nilai net foreign sell tertinggi, yaitu sebesar Rp678,1 miliar. Meski demikian, saham MDKA tercatat menguat 9,29% selama sepekan dan ditutup pada level Rp1.530 per saham pada Jumat (7/3/2025).
Saham selanjutnya yang mengalami aksi jual asing adalah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Saham BMRI mengalami net sell sebesar Rp589,7 miliar selama sepekan.
Saham ketiga adalah saham Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP). Investor asing menjual bersih saham INKP sebesar Rp385,3 miliar sepekan terakhir.
Selanjutnya adalah saham BBRI yang dilepas asing dengan nilai Rp349,4 miliar dan saham BBNI yang dijual asing dengan nilai Rp245,9 miliar.
Adapun saham-saham lainnya yang dilego asing pekan lalu adalah BRIS dengan nilai Rp213,1 miliar, GOTO sebesar Rp108,3 miliar, UNVR dengan net sell Rp100,3 miliar, TLKM net sell sebesar Rp71,8 miliar, dan ERAA dengan nilai net sell Rp45 miliar.
Aksi jual bersih asing itu terjadi saat IHSG menguat 5,83% selama sepekan ini. Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan peningkatan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,83% sehingga berada pada level 6.636 dari 6.270 pada pekan sebelumnya.
Kenaikan turut dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa yaitu sebesar 5,24% menjadi Rp11.450 triliun, dari Rp10.880 triliun pada sepekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami penurunan, yaitu sebesar 4,03% sehingga menjadi Rp13,14 triliun dari Rp13,69 triliun pada pekan sebelumnya.