Bisnis.com, JAKARTA – Lawrence Barki tercatat lanjut memborong 6,64 juta saham PT Harum Energy Tbk. (HRUM) dengan total nilai mencapai sekitar Rp5,01 miliar.
Melansir keterbukaan informasi, Lawrence Barki yang menjabat Komisaris Utama HRUM itu, memborong saham biasa perseroan secara bertahap dalam beberapa kali transaksi pada periode 27 dan 28 Februari 2025.
“Tujuan dari transaksi adalah untuk investasi berupa kepemilikan langsung,” kata Sekretaris Perusahaan HRUM Renny Soependi dalam keterbukaan informasi, Senin (3/3/2025).
Secara terperinci, anak dari konglomerat Kiki Barki ini, membeli 2,69 juta saham HRUM pada 27 Februari 2025 dengan hargacRp740-Rp770 per saham.
Selanjutnya, pembelian kedua dilakukan terhadap 3,95 juta saham, pada harga Rp735-Rp745 per saham pada 28 Februari 2025. Dengan demikian, Lawrence Barki harus merogoh kocek maksimal sekitar Rp5,01 miliar untuk mengakumulasi saham HRUM.
Transaksi itu membuat Lawrence kini mengempit 12,88 juta saham HRUM atau sebesar 0,09%. Jumlah tersebut bertambah dari porsi sebelum transaksi yang mencapai 6,23 juta saham atau setara dengan 0,04%.
Baca Juga
Beberapa hari sebelumnya, Lawrence juga tercatat mengakumulasi saham HRUM sebanyak 6,23 juta lembar. Pembelian saham tersebut dilakukan Lawrence Barki pada 24 dan 25 Februari 2025.
Pembelian pertama pada 24 Februari 2025 sebanyak 561.900 saham dengan harga Rp820-Rp825 per saham. Selanjutnya, pembelian kedua dilakukan terhadap 5,67 juta saham, pada harga Rp785-Rp820 per saham pada 25 Februari 2025.
"Tujuan dari transaksi adalah untuk investasi," kata Sekretaris Perusahaan HRUM Renny Soependi, Kamis (27/2/2025).
Sebagai informasi, HRUM tercatat dikendalikan oleh dua entitas, yaitu PT Karunia Bara Perkasa dengan kepemilikan sebanyak 10,78 miliar saham atau setara 79,79%, dan oleh Bara Sejahtera Abadi dengan kepemilikan sebanyak 12,5 juta saham atau setara 0,09% kepemilikan.
Di lantai Bursa, pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (3/3/2025), saham HRUM terpantau naik 1,44% atau 10 poin ke level harga Rp705 per saham. Banderol tersebut juga mencerminkan pelemahan 33,49% secara year to date.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.