Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Copper (MDKA) Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp764,95 miliar

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi pokok dan bunga keempat dari obligasi berkelanjutan sebesar Rp764,95 miliar.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi pokok dan bunga keempat dari obligasi berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V Tahun 2024 seri A.

Jumlah pelunasan pokok dan pembayaran bunga keempat obligasi itu sebesar Rp764,95 miliar.

Sekretaris Perusahaan MDKA Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan sumber pendanaan yang digunakan untuk melunasi pokok dan bunga keempat obligasi itu berasal dari dana yang diperoleh lewat penerbitan obligasi berkelanjutan V MDKA Tahap II 2025. Selain itu, perseroan turut menggunakan kas internal.

“Dengan dilakukan pelunasan atas pokok dan pembayaran bunga keempat obligasi tersebut maka seluruh kewajiban perseroan atas obligasi tersebut telah berakhir,” kata Adi lewat keterbukaan informasi, Minggu (2/3/2025).

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 2 Maret 2025 itu terdiri dari pokok obligasi sebesar Rp750 miliar dan bunga keempat obligasi sebesar Rp14,95 miliar.

“Selanjutnya, tidak ada dampak material lain atas pelunasan pokok dan bunga keempat obligasi terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, MDKA menderita rugi US$67,02 juta atau sekitar Rp1,03 triliun (asumsi kurs Rp15.384 per dolar AS) sepanjang periode Januari sampai dengan September 2024.

Berdasarkan Laporan Keuangan perseroan yang dirilis Rabu (18/12/2024), posisi rugi emiten tambang emas dan tembaga itu makin lebar dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya di level US$23,77 juta.

MDKA membukukan pendapatan usaha sebesar US$1,66 miliar atau sekitar Rp25,65 triliun.

Torehan itu melesat 42,5% dari pendapatan yang berhasil dikumpulkan MDKA pada periode yang sama tahun sebelumnya di level US$1,17 miliar atau sekitar Rp18 triliun.

Pendapatan itu ditopang oleh segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga dan turunan nikel seperti NPI, nikel matte dan limonit ke pihak ketiga. Perinciannya, penjualan domestik sebesar US$1,03 miliar dan ekspor mencapai US$641,85 juta.

Adapun, penjualan domestik dan ekspor pada 9 bulanan 2024 ini melesat signifikan dari catatan periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing di angka US$445,2 juta dan US$725,74 juta. 

Sebagian besar penjualan MDKA disalurkan untuk PT Indonesia Tshingshan Stailess Steel, dengan nilai transaksi US$551,89 juta, PT CNGR Ding Xing New Energy sebesar US$339,62 juta dan Precious Metals Global Markets (HSBC) senilai US$190,84 juta.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok MDKA juga melambung 47,33% menjadi US$1,54 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,05 miliar.

Beban terbesar disumbang oleh biaya pengolahan sebesar US$1,15 miliar, disusul oleh biaya pertambangan sebesar US$124,57 juta, biaya penyusutan US$104,21 juta, biaya amortasi sebesar US$36,51 juta dan biaya pemurnian sebesar US$1 juta.

Alhasil laba kotor tercatat sebesar US$118,15 juta atau setara Rp1,81 triliun, cenderung susut dari pencatatan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$118,6 juta.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper