Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Target Menko Airlangga untuk Bullion Bank Selama 3 Tahun ke Depan

Bullion bank ditargetkan bisa mengelola cadangan emas lebih dari 224 ton dalam kurun 3 sampai 4 tahun.
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Gade Tower, Rabu (26/2/2025)/Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Gade Tower, Rabu (26/2/2025)/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan cadangan emas yang dikelola bullion bank bisa lebih dari 224 ton dalam kurun 3 sampai 4 tahun.

Airlangga berharap transaksi perdagangan emas selepas rilis Bank Emas bisa lebih likuid di tengah masyarakat. Adapun, PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mendapat mandat untuk bertindak sebagai bullion bank saat ini. 

“Di kedua institusi ini dalam 3 sampai 4 tahun ke depan tadi targetnya kan lebih dari 224 ton,” kata Airlangga kepada awak media selepas peluncuran bullion bank di Jakarta, Rabu (26/2/2025). 

Airlangga mengatakan cadangan emas yang saat ini dikelola BRIS sudah mulai meningkat dalam beberapa bulan terakhir. 

“Sekarang sudah tumbuh di BSI aja, beberapa bulan ini 117% sudah naik, jadi masyarakat sudah sangat kenal dengan emas,” kata dia. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya membeberkan cadangan emas batangan yang ada di Indonesia saat ini berada di angka 201 ton. 

Cadangan emas batangan itu tersebar di Bank Indonesia (BI) sebanyak 80 ton, di Pegadaian sekitar 100 ton, dan di Bank Syariah Indonesia (BSI) sebanyak 17,5 ton.

“Ini kurang lebih artinya 201 ton,” kata Erick saat memberi laporan dalam peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian & BSI di Jakarta, Rabu (26/2/2025). 

Kendati demikian, Erick mengatakan, jumlah cadangan emas batangan itu relatif lebih rendah dari yang dikelola Singapura sebanyak 228 ton. Hanya saja, dia berharap peluncuran Layanan Bank Emas ini bisa membuat emas batangan yang dikelola meningkat di masa mendatang. 

Apalagi, kapasitas produksi emas dari sisi hulu tambang belakangan telah naik ke level 160 ton per tahun. Sebelumnya, kapasitas produksi emas dari sisi hulu tambang sebesar 110 ton. 

“Dalam waktu 5 tahun tadi paparan dari Pegadaian bisa meningkat 219 ton belum dari BSI, BSI pun kalau 219 ton ini sudah mencapai 440 ton, ini peningkatan yang luar biasa,” kata dia. 

Sementara itu, Bullion Bank yang diluncurkan Presiden RI Prabowo Subianto pada hari ini disebut menjadi inisiatif yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi besar emas Indonesia dan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah. 

"Kita akan bentuk bank emas. Selama ini, kita tidak punya bank untuk emas kita, tidak ada di Indonesia. Emas kita banyak ditambang dan mengalir ke luar negeri," kata Prabowo dalam keterangan pers terkait kewajiban menyimpan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) pekan lalu (17/2/2025). 

Bullion Bank dibentuk dengan payung hukum Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang disahkan pada 12 Januari 2023. Aturan ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper