Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan memberi rekomendasi saham unggulan pada perdagangan hari ini, Rabu (26/2/2025).
IHSG ditutup melemah ke level 6.587,08 pada Selasa (25/2/2025). Koreksi ini sejalan dengan performa saham big caps yang tergelincir sepanjang perdagangan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup turun 2,41% atau 162,51 poin menuju 6.587,09 hingga akhir perdagangan. Sepanjang kemarin, IHSG dibuka pada level 6.749,60 dan sempat bergerak ke posisi tertingginya 6.772,65.
Tercatat, sebanyak 135 saham menguat, 512 saham menurun, dan 308 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.400 triliun.
Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan IHSG masih berada pada bagian dari wave B dari wave (Y) pada skenario hitam untuk perdagangan hari ini.
"IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 6.908 kembali hingga 7.148," seperti dikutip dalam riset, Senin (24/2/2025).
Baca Juga
IHSG diproyeksikan bergerak pada rentang support 6.679, 6.509 dan resistance 6.933, 7.046.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi agar investor mempertimbangkan opsi buy on weakness untuk saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), serta speculative buy untuk saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT Petrosea Tbk. (PTRO).
Namun, sejumlah analis menilai IHSG bakal berbalik melemah pada perdagangan hari ini. CGS International Sekuritas Indonesia memproyeksikan kisaran support 6.500/6.415 dan resist 6.675/6.760.
Tren bearish kali ini kembali ditekan pelemahan mayoritas indeks di bursa Wall Street dan turunnya harga sebagian besar komoditas.
“Serta berlanjutnya aksi jual investor asing diprediksi akan menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan,” tulis CGS International Sekuritas dalam riset harian, Rabu (26/2/2025).
Sementara itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk waspada potensi losing momentum apabila IHSG breaklow 6.550 hari ini. Sebaliknya, IHSG berpeluang membentuk minor double bottom jika bertahan di atas 6.550.
“Danantara masih direspons beragam oleh pelaku pasar secara umum. Pasar masih dipengaruhi oleh isu-isu negatif yang berkembang mengenai pengelolaan dan kinerja SWF di beberapa negara tetangga,” tulis tim riset Phintraco.
Dari eksternal, rencana implementasi paket tarif oleh Amerika Serikat (AS) dan antisipasi hasil Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18 Maret sampai dengan 19 Maret 2025 bakal menajdi fokus utama pelaku pasar.
“Top picks di Rabu (26/2) meliputi ESSA, PWON, SSIA, ERAA, dan JPFA,” tulis tim riset Phintraco.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 6.587,08 dan bergerak ke zona hijau sesaat setelahnya. IHSG sempat bergerak di rentang 6.627-6.652 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 198 saham menguat, 100 saham melemah, dan 196 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.521 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp89,3 miliar. Saham BBCA tercatat menguat 0,28% ke level Rp8.850.
Saham lain yang terpantau paling aktif diperdagangkan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp54,9 miliar dengan saham yang dibuka naik 0,41% ke level Rp4.890.