Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi konsolidasi dan akan bergerak di kisaran level 6.725-6.875 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (21/2/2025). Saham ENRG, HRUM hingga GJTL direkomendasikan analis hari ini.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG sebelumnya ditutup melemah 0,10% ke level 6.788 pada perdagangan Kamis (20/2/2025).
Dia mengungkap bahwa secara teknikal, penurunan IHSG tertahan di MA5 pada kisaran level 6.785. Indikator Stochastic RSI juga sedang berada pada overbought area.
"Kami memperkirakan IHSG berpotensi terkonsolidasi di kisaran level 6.725-6.875 pada perdagangan Jumat (21/2/2025)," katanya dalam riset.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa indeks-indeks Wall Street juga ditutup melemah pada perdagangan Kamis (20/2/2025).
Gubernur The Fed dari Atlanta Raphael Bostic sebelumnya mengatakan masih terdapat peluang pemangkasan Fed Funds Rate (FFR) sebanyak 2 kali pada 2025. Menurutnya perkiraan ini lebih rendah dibandingkan perkiraan pada akhir 2024 yang sebanyak 3-4 kali pemangkasan FFR pada 2025.
Baca Juga
Di sisi lain, dia mengatakan bahwa bursa Eropa baru sempat merespon hasil Risalah FOMC pada Kamis (20/2/2025) yang mengindikasikan The Fed akan cenderung less-hawkish pada 2025. Selain itu, indeks keyakinan konsumen di Kawasan Eropa juga masih berada pada zona negatif.
Kemudian dari Amerika, Valdy menjelaskan bahwa pasar mengantisipasi rilis data Existing Home Sales Januari 2025 yang dijadwalkan rilis pada Jumat (21/2/2025) sebagai acuan untuk mengukur permintaan konsumen pada sektor perumahan Amerika.
Menurutnya, pasar memperkirakan Existing Home Sales Januari sebesar 4,12 juta unit, lebih rendah dibanding realisasi Desember 2024 sebesar 4,24 juta unit.
Adapun untuk perdagangan hari ini, saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas meliputi ENRG, HRUM, TINS, JSMR, dan GJTL.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.