Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Harga Minyak Terhenti Imbas Kenaikan Stok AS dan Ketidakpastian Pasokan

Harga minyak mentah global mengalami koreksi akibat laporan peningkatan stok di Amerika Serikat (AS).
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia terkoreksi akibat laporan industri mengisyaratkan peningkatan stok minyak mentah AS, yang sejalan dengan ketidakpastian atas pasokan global. 

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (20/2/2025), harga minyak mentah Brent terkoreksi 0,4% ke level US$75,76 per barel turun setelah tiga hari berturut-turut naik. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate turun 0,5% ke level US$71,89 per barel. 

Pelemahan harga minyak seiring dengan rilis data American Petroleum Institute yang melaporkan peningkatan 3,3 juta barel dalam persediaan komersial AS minggu lalu, yang akan menjadi minggu keempat peningkatan jika dikonfirmasi oleh data resmi pada hari Kamis.

Harga minyak mentah telah naik minggu ini karena kekhawatiran tentang pasokan yang lebih ketat. Hal tersebut disebabkan oleh rencana OPEC+ yang tampaknya akan menunda peningkatan produksi. 

Sementara itu, ekspor dari Kazakhstan terpangkas oleh serangan pesawat nirawak Ukraina dan negara-negara G7 mempertimbangkan pembatasan harga yang lebih ketat untuk minyak Rusia.

Namun, perdagangan telah tenang setelah awal tahun yang penuh gejolak, dengan ukuran volatilitas tersirat menurun karena pasar semakin tidak peduli dengan serangkaian perubahan yang ingin diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Di tempat lain, ekspor dari wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak dapat dilanjutkan minggu ini, meskipun Turki mengatakan belum menerima pemberitahuan tentang dimulainya kembali aliran ke pusat energi Ceyhan. Pipa dari Kurdistan mengalir melalui Turki agar minyak dapat dikirim.

Sementara itu, Trump menyebut mitranya dari Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai diktator, yang menambah kekhawatiran bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang tiga tahun dengan Rusia akan tercapai tanpa keterlibatan Kyiv. Setiap perjanjian damai dapat memengaruhi status barel minyak dari Rusia yang saat ini dikenai sanksi.

"Masih banyak ketidakpastian di pasar minyak, tanpa arah yang jelas untuk saat ini, mengingat semua ketidakpastian seputar pasokan dan sikap kebijakan Trump," kata Sean Lim, analis RHB Investment Bank Bhd di Kuala Lumpur.

Adapun, RHB memperkirakan harga minyak jenis Brent akan bergerak pada rata-rata US$75 per barel tahun ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper